Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
61, dalam laga di GOR UNY Yogjakarta, Senin (20/5).
Ketatnya laga sejak kuarter pertama memaksa wasit langsung memberikan dua technical foul kepada Garuda. Satu untuk Vinton Nolland, dan satu lagi untuk asisten pelatih Garuda, Johanis Winar yang dianggap melakukan protes keras terhadap wasit. Kuarter pertama ditutup oleh keunggulan 11-9 Garuda.
Wendha Wijaya yang belum mencetak angka di kuarter pertama berhasil menjadi pemecah kebuntuan serangan-serangan Garuda. Wendha memasukkan delapan poin melalui beberapa layup shot yang sirkus atau sulit dilakukan. Produktivitas Wendha juga mendapat dukungan yang sangat baik dari permainan agresif Vinton Nolland yang menambah empat angka di kuarter kedua. Garuda mencoba menjauh 27-20.
Garuda sempat unggul hingga sembilan poin di kuarter ketiga. Namun Aspac perlahan bangkit mengejar. Dua turnover berturut-turut dari Jonathan Elyaday dimanfaatkan dengan baik oleh Aspac dengan mengkonversinya menjadi empat poin. Aspac mencuri keunggulan 39-38 di akhir kuarter ketiga.
Memasuki kuarter terakhir, koordinasi pertahanan Aspac kocar-kacir. Garuda mampu menemukan posisi-posisi terbuka untuk mencetak angka baik melalui tembakan tiga angka maupun penetrasi dan tembakan-tembakan dari bawah ring tanpa penjagaan. Selisih 15 poin sejak empat menit menjelang laga berakhir menjadi beban yang terlalu berat bagi Aspac untuk bangkit.
Dengan waktu bermain sebanyak lebih dari 32 menit, Wendha Wijaya produktif dengan raupan 19 poin. Vinton Nolland dan Christ Gideon menyusul dengan kontribusi double-double. Vinton membukukan 14 poin dan 11 rebound, sementara Christ 14 poin dan 10 rebound. Pada kubu Aspac, Pringgo terbaik dengan 12 poin dan 12 rebound.
”Anak-anak tampil dengan hasrat tinggi untuk menang. Mereka tampil agresif dalam bertahan, dan lebih sabar saat menyerang. Itulah kunci keberhasilan kami memenangi game ini. Selain itu, strategi membatasi ruang tembak juga efektif membuat para shooter Aspac frustrasi, ” ungkap A.F. Rinaldo, pelatih Garuda.
Meski kalah bukan berarti langkah Aspac terhenti. Juara musim reguler ini harus melakoni laga penntuan melawan CLS Knights Surabaya pada laga Selasa (21/5). Siapapun yang menang, akan berkesempatan membalas kekalahan kepada Garuda. Sementara yang kalah, harus pulang.