Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
orang hebat yang pernah juara di turnamen besar, seperti kejuaraan dunia dan Olimpiade.
Pernyataan ini disampaikan mantan juara dunia bulu tangkis tiga kali Icuk Sugiarto ketika dimintai komentarnya tentang kekalahan Indonesia dari China dua kali pada Piala Sudirman 2013 yang berlangsung di Stadium Putra, Bukit Jalil, Kualalumpur, Malaysia. Indonesia disingkirkan Cina di babak perempat final dengan skor 2-3.
"Yang belum dimiliki pemain Indonesia sekarang ini adalah pemain belum bermain dengan hati. Artinya mental pemain belum bagus. Pemain kalau masih deg-degan masuk lapangan itu artinya mereka belum siap 100 persen untuk tampil. Apalagi kalau lawan yang dihadapi lebih hebat dari dirinya," kata Icuk.
Icuk menambahkan, pemain Pelatnas sebenarnya tidak perlu lagi diajari teknik bermain yang benar karena mereka sudah memiliki itu semua. Yang perlu dilakukan adalah pendampingan oleh tim psikolog, bagaimana caranya pemain bermain dengan hati. Sebab kalau pemain sudah masuk lapangan dengan hati yang benar-benar yakin, dia akan dapat mengalahkan lawannya.
"Saya bicara seperti itu karena melihat semangat juang pemain Indonesia belum gigih. Kalau tertinggal dalam pengumpulan poin gampang menyerah dan tidak ada upaya yang kuat untuk mengejar ketertinggalan. Nah, saya tidak memiliki ilmu psikologi sehingga saya memasukkan Tommy ke Pelatnas Cipayung untuk mendapatkan pembinaan psikologi itu," ucap Icuk. menjelaskan.
Juara Dunia 1993 ini menambahkan, bila dibandingkan semangat juang pemain sekarang dan pemain pada masa dirinya berjaya, atau generasi di atasnya, letaknya ada pada mental bertanding yang tidak kuat. Ia mencontohkan Liem Swie King pernah tertinggal jauh 1 - 14 melawan Lius Pongoh dalam sebuah kejuaraan besar. Tapi dengan sabar Liem Swie King mengejar satu demi satu poin, akhirnya terjadi duece. Dan, Liem Swie King akhirnya menutup game itu dengan kemenangan 16 - 14.