Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Germain, Thiago Motta, mengungkapkan bahwa friksi yang terjadi di ruang ganti Real Madrid pada penghujung musim 2012/13 mirip dengan apa yang pernah terjadi di ruang ganti Internazionale ketika masih dilatih Jose Mourinho.
Thiago Motta hijrah dari Genoa ke Internazionale pada awal musim 2009/10 dan bergabung bersama Jose Mourinho yang telah semusim berada di Giuseppe Meazza. Keduanya merupakan bagian dari era keemasan I Nerazzurri ketika berhasil menorehkan Treble Winner dengan menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champion di akhir musim.
Pada musim panas 2010, Mourinho memutuskan untuk hengkang dari La Beneamata menuju Real Madrid. Motta mengikuti langkah Mou dengan hijrah ke Paris Saint-Germain pada Januari 2012.
Meski sudah berada di kubu berlainan, ternyata Motta masih menaruh perhatian terhadap perkembangan situasi yang dihadapi Mourinho di Los Blancos.
"Saya tidak merasa aneh dengan adanya hasutan-hasutan yang ada di ruang ganti Madrid," kata Thiago Motta kepada Onda Cero.
"Mungkin itu strategi yang selalu Mou lakukan, karena hal yang sama juga pernah terjadi di ruang ganti Inter."
"Namun, situasi di Madrid menjadi berbeda karena di Inter tidak banyak pembicaraan dan semua hal yang terjadi tidak terlalu banyak keluar dari ruang ganti."
Jose MOurinho memang memiliki masalah dengan suasana ruang ganti Real Madrid sejak awal kedatangannya di Santiago Bernabeu. Raul Gonzalez, Sergio Ramos, Pepe, dan Iker Casillas dikabarkan merupakan beberapa pemain yang sempat memiliki hubungan yag sangat buruk dengan Mourinho. Khusus permasalahan dengan nama terakhir, friksi dengan Casillas pun menghantarkan pelatih berusia 52 tahun itu ke pintu keluar Los Blancos.