Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ujung tombak nan kontoversial milik Liverpool, Luis Suarez, mengaku kondisi yang kurang nyaman di Inggris menjadi alasan utama mengapa ia harus meninggalkan Anfield.
Luis Suarez menilai, tingkah laku para awak media terlalu berlebihan dalam menulis berita tentang dirinya sejak pertama kali tiba di Inggris. Namun, kelakuan ekstra kuli tinta itu bukanlah satu-satunya alasan dibalik ketidaknyamanan Suarez berkarir di Negeri Ratu Elizabeth.
Dengan lantang, Suarez menyoroti kebijakan FA yang dinilainya tidak adil dalam memberikan hukuman. Suarez terkena sanksi larangan bermain delapan pertandingan ketika tersangkut kasus rasis kepada Patrice Evra.
Hal itu coba ia bandingkan dengan kasus rasis yang dilakukan John Terry kepada Anton Ferdinand. "Tanpa bukti apapun, mereka (FA) memberi saya larangan delapan pertandingan. Sementara Terry, dimana mereka memiliki banyak bukti dari pembaca gerak bibir, mereka hanya memberinya empat larangan bermain," kata Suarez seperti dikutip Sky Sports.
"Saya orang Amerika Selatan. Saya pikir itulah akar dari semua ini. Setelah hukuman selesai, orang mendatangi saya. Mereka berkata 'Luis, lupakan semuanya dan tetaplah tinggal' hal itu benar-benar menyentuh saya," kata Suarez sembari mengakui ia tidak melihat masa depannya di Anfield kendati masih menyimpan rasa cinta bagi The Reds.