Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Federasi Otomobil Internasional (FIA) menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberikan izin resmi kepada Mercedes dan Pirelli untuk melakukan uji coba ban usai GP Spanyol, 12 Mei lalu. Artinya, Pirelli dan Mercedes terbukti melakukan pelanggaran.
Pernyataan tersebut diungkapkan perwakilan FIA, Mark Howard, dalam pengadilan internasional di Paris, Kamis (20/6). Pada kesempatan yang sama, FIA juga menilai izin yang didapat Mercedes dari race director Charlie Whiting untuk menggunakan mobil terbarunya dalam ujicoba tersebut sangat janggal. Pasalnya, race director tidak berhak mengeluarkan izin tersebut.
Howard mengungkapkan bahwa Whiting pertama kali ditelepon oleh manajer tim Mercedes, Ron Meadows, pada 2 Mei. Dalam perbincangan itu, Mercedes mengungkapkan keinginannya untuk menggunakan mobil terbarunya dalam sesi uji coba ban tersebut. Pembicaraan tersebut kemudian dilanjutkan team principal Mercedes, Ross Brawn, beberapa hari setelahnya.
Kabarnya, Whiting juga telah menerima email dari pengacara FIA, Sebastian Bernard, yang memberitahu bahwa Mercedes diperbolehkan menggunakan mobil terbaru. Namun, syaratnya tim lain juga diundang dalam uji coba tersebut.
Menurut FIA, keputusan akhir dari persidangan internasional ini akan diumumkan pada Jumat (21/6). "Keputusan akhir pengadilan internasional FIA soal pelanggaran Mercedes dan Pirelli ini akan diumumkan pada Jumat," kata Edwin Glasgow, ketua sidang.
Pengadilan internasional ini digelar setelah Red Bull dan Ferrari menyadari adanya uji coba ilegal yang dilakukan Mercedes dan Pirelli usai GP Spanyol. Protes resmi tersebut dilayangkan usai menjalani GP Monako 26 Mei lalu, yang dimenangi pebalap Mercedes, Nico Rosberg.
Pihak FIA juga menjelaskan bahwa Mercedes dan Pirelli kemungkinan akan dikenakan denda akibat uji coba ilegal yang berlangsung tiga hari di Sirkuit Catalunya ini. Hukuman yang kemungkinan akan didapat Mercedes adalah pengurangan poin.