Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
ikutan tersingkir, Roger Federer. Juara bertahan dan juga pengoleksi tujuh gelar Wimbledon ini mesti mengakui kehebatan pemain bukan unggulan asal Ukraina, Sergiy Stakhovsky. Lewat empat set yang ketat Stakhovsky menang 6-7, 7-6, 7-5, dan 7-6, Rabu (26/6).
Ambisi Roger Federer untuk menjadi pemain putra pertama yang bisa mengoleksi delapan gelar juara dari Wimbledon digagalkan oleh Stakhovsky di babak kedua. Sejak awal, pertandingan yang berlangsung di Centre Court itu berjalan ketat. Tidak ada servis yang bisa dipatahkan sehingga dua set pertama mesti diakhiri dengan tie-break, masing-masing untuk keunggulan Federer dan Stakhovsky. Sebuah break pada servis Federer di set ketiga menjadi titik menentukan perjalanan Stakhovsky di pertandingan ini.
Stakhovsky memang memiliki kombinasi servis yang bagus. Apakah itu as, voli, bahkan sampai servis keduanya pun selalu membuahkan poin-poin penting. Berkali-kali Federer mendapatkan kesempatan untuk melakukan break servis Stakhovsky, tapi selalu berhasil dipatahkan. Kunci pertandingan ada di set keempat, ketika servis Stakhovsky yang sepertinya bakal dipatahkan oleh Federer tapi berhasil diselamatkannya. Set kelima pun batal terjadi, karena Stakhovsky yang tampil bagus baik dari baseline maupun di depan net ini berhasil menamatkan perlawanan Federer.
Kemenangan Stakhovsky yang memiliki pukulan backhand satu tangan dan berkali-kali pukulan itu membuahkan poin gemilang memang mengejutkan, mengingat Federer masih dalam penampilan terbaiknya di sini. Pemain berusia 27 tahun ini berperingkat 116 dunia dan membuat cerita Wimbledon menjadi berwarna dengan bertumbangannya para unggulan yang mempunyai nama besar.