Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Arema, Rahmad Darmawan, mengakui pada babak pertama anak didiknya tampil di bawah performa pada laga kontra PSPS di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (4/7). Pada babak pertama Singo Edan baru bisa mencetak satu gol, sedangkan di paruh kedua Greg Nwokolo cs. mampu menambah enam gol lagi.
“Saya akui dari permainan, kami kurang kolektivitas di babak pertama. Babak kedua saya meminta perbaikan, ada perubahan, walau tidak signifikan. Harusnya terlecut dari pertama, situasi timbul dari diri pemain, jadi saya apresiasi kepada pemain,” kata Rahmad Darmawan di situs Liga Indonesia.
Kemenangan telak tersebut tak lepas dari kejelian Rahmad dalam mengganti pemain. Sunarto dan Joko Sasongko yang menjadi starter ditarik keluar dan memasukkan Dendi Santoso dan Irsyad.
“Kami telah menganalisa penampilan Sunarto yang sebenarnya tidak main jelek, dia bagus. Akan tetapi, dia tidak seperti biasa. Joko kami inginkan main berada di belakang striker, namun tak berjalan. Sehingga kita lama bangun serangan, Alhamdulillah Dendi mampu berimprovisasi,” ujar Rahmad.
Sementara itu di kubu PSPS, diakui Afrizal Tanjung, caretaker pelatih PSPS, masalah stamina menjadi penyebab kekalahan timnya. “Jelas, sebetulnya anak-anak sudah maksimal, tapi fisik jadi kendala. Pada saat melawan Persib sampai 70 menit sanggup menahan, karena fisik yang tidak kedororan, tidak mampu menahan.” papar Afrizal.
“Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, kami hanya bisa bermain tertutup, di babak pertama saya anggap 80 persen, itu yg kita bisa lakukan. Di babak kedua sebenarnya bisa, tapi kondisi fisik tak bisa dibohongi, terutama masuknya Dendi dan pemain-pemain muda,” tutur Afrizal.