Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
sela penyelenggaraan kejuaraan ATP Hall of Fame, Sabtu (13/7).
Martina Hingis merupakan salah satu dari lima nama yang secara formal telah diumumkan masuk dalam Tennis Hall of Fame di Newport, Rhode Island, pada Maret 2013. Hingis (32) menjadi pemain termuda keempat yang masuk dalam Hall of Fame setelah Tracy Austin (30), Bjorn Borg (31), dan Hana Mandlikova (32).
Lahir di Cekoslovakia, Hingis menancapkan namanya di kancah tenis dunia setelah memenangi Prancis Terbuka Junior 1993 ketika masih berusia 12 tahun. Ia menjadi pemain profesional dua pekan sebelum berusia 14 tahun dan menorehkan beberapa rekor.
Sepanjang karier, Hingis telah memenangi lima titel Grand Slam, yaitu Australia Terbuka 1997, 1998, dan 1999, Wimbledon 1997, dan AS Terbuka 1997. Ia juga menggenggam status sebagai petenis nomor satu dunia selama 209 pekan.
Hingis juga memenangi sembilan titel Grand Slam di nomor ganda putri dan campuran. Sayang karier gemilangnya harus berakhir dengan cepat. Terpaan cedera memaksanya pensiun dini di usia 22 tahun.
Hingis sempat comeback empat tahun kemudian namun kembali pensiun setelah terbukti positif menggunakan kokain. Ia membantah menggunakan obat-obatan terlarang, namun tak melakukan banding.
Selain Hingis, empat petenis lain yang masuk dalam Hall of Fame adalah legenda Australia, Thelma Coyne Long (94) di kategori pemain master, serta Ion Tiriac, Cliff Drysdale, dan Charlie Pasareli untuk kontribusi mereka terhadap tenis. Legenda Australia, Rod Laver, hadir menerima penghargaan mewakili Coyne Long.