Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pesepak bola wanita di Nigeria yang bermain untuk klub Federal Capital Territory (FCT) Queens terpaksa harus mengemis dan bahkan dipaksa menjual diri untuk tetap bertahan hidup. Hal ini karena klub tidak membayar gaji para pemainnya yang berlaga di Women Football League itu.
Sebuah investigasi yang dilakukan Aderonke Ogunleye dari Premium Times Nigeria mengungkapkan bahwa para pemain FCT Queens tidak dibayar selama lebih dari 18 bulan. Hal ini tentu hampir sama dengan yang terjadi di sepak bola untuk pria di Indonesia. Klub FCT Queens milik pemerintah kota Abuja, ibukota Nigeria. Sementara itu, tim tersebut dipimpin oleh Dilichukwu Onyedimma.
"Terakhir mereka membayar kami pada Maret 2012 meski mereka membayar tunggakan tiga tahun untuk beberapa pemain. Untuk 18 bulan kami tidak dibayar sepeser pun oleh klub," ujar salah satu pemain dikutip dari Inside World Football.
"Kami tidak diberi makan untuk hampir selama dua tahun sehingga mencari makan sendiri. Terkadang kami mengumpulkan masing-masing 50 Naira (mata uang Nigeria) untuk membeli makan dan bertahan. Kami makan sehari sekali. Akan tetapi, mereka ingin kami tampil baik padahal perut kosong."
Beberapa pemain dilaporkan harus tidur di jalanan dalam beberapa kesempatan. Para pemain tidak diberi asurabsi kesehatan atau hak lainnya. Pemain FCT Queens itu seharusnya diberi gaji 155-310 dolar atau sekitar 1,5-3,1 juta rupiah per bulan.
"Kami wanita tetapi tidak ada keamanan di dalam kamp. Kami bahkan tidak mampu membeli pembalut. Kami memiliki keluarga yang harus dirawata sehingga terpaksa mengemis. Tolong bantu kami untuk memberitahu mereka agar membayar kami."
"Mereka berjanji Desember tahun lalu tetapi tidak ada yang terjadi. Hal itu tidak adil. Bahkan mereka memaksa kami untuk masuk ke dalam prostitusi."