Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Putih di Guangzhou, Cina. Menyadari kekuatan lawan, Tontowi Ahmad yang turun di ganda campuran bersama Liliyana Natsir terus memaksimalkan latihan.
Jika dilihat dari catatan pertandingan sejak awal 2013, Cina masih menjadi lawan yang sulit dikalahkan. Kendati pernah dua kali menundukkan pasangan Cina di All England dan Piala Sudirman, Cina tetap patut diwaspadai.
Cina bukan satu-satunya lawan Indonesia di nomor ganda campuran. Denmark lewat Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen juga menjadi ancaman serius bagi Tontowi/Liliyana. Tontowi/Liliyana selalu kalah dari tiga pertemuan terakhir.
“Persiapan sudah bagus, sekarang bagaimana jaga stamina dan kondisi tubuh. Latihan terberat sudah dilewati minggu lalu, sekarang bobotnya lebih ringan karena minggu depan kami akan berangkat ke Cina,” ujar Tontowi di situs resmi PBSI.
Menurut pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, Tontowi kerap mendapat porsi latihan yang lebih ekstra dibanding pasangannya Liliyana. Hal itu dilakukan demi memperbaiki fisik Tontowi yang kerap bermasalah di sejumlah pertandingan penting.
“Tontowi memang digenjot terus latihannya, terutama fokus di bagian defense (pertahanan). Namun latihan tidak hanya difokuskan pada kekurangan saja, tapi kelebihan dia juga dilatih terus,” ungkap Richard.
Tontowi/Liliyana menjadi salah satu andalan Indonesia untuk meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia tahun ini. Gelar juara di All England 2012 dan 2013 serta sejumlah gelar dari ajang Super Series menjadi bekal bagi Tontowi/Liliyana untuk membidik gelar juara dunia pertamanya tahun ini.