Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 di Stadion UNY, Yogyakarta, Kamis (1/8).
Menurut Indra, organisasi permainan telah semakin bagus. Namun, para pemain masih mengalami kesulitan mencari celah dari lawan. Indra juga masih mengasah penyelesaian akhir tim.
“Pemain masih kurang cerdik dalam bermain. Mereka tidak tahu bagaimana mencari celah. Saat lawan sudah kelelahan, apa yang harus dilakukan. Dari uji coba terakhir, permainan tim memang enak ditonton tapi kurang bagus di klasemen,” papar Indra.
Indra menjelaskan, timnas U-19 masih membutuhkan gelandang yang visioner. Meski belum mendapatkannya, dia optimistis di antara pemainnya, ada yang memiliki visi dalam bermain.
“Ini yang pernah saya sampaikan tim membutuhkan gelandang yang visioner. Gelandang yang bisa membaca permainan dan menerjemahkan instruksi. Jadi, dia tahu apa yang harus dilakukan saat tim tidak bisa mencetak gol. Tapi saya yakin akan mendapatkannya,” jelasnya.
Selain masih mencari gelandang visioner, persoalan mental dan pengalaman bertanding juga menjadi perhatian khusus. Menurut Indra, kesulitan dalam mencari solusi yang dihadapi pemain di lapangan tidak hanya melulus soal gelandang visioner tapi juga masalah jam terbang pertandingan.
“Karena itu, saya mengagendakan banyak uji coba bagi mereka. Saya targetkan ada 15 uji coba. Termasuk menghadapi tim luar negeri. Ini untuk mengangkat mental bertanding pemain. Mereka pun tak akan minder saat bertemu dengan tim lawan,” jelasnya.
“Jangan sampai karena lawan main keras, lalu ciut nyalinya. Apa pun lawan yang dihadapi, mereka harus punya nyali,” sambung Indra.