Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sempat mogok berlatih pada sesi latihan pagi hari, Senin (19/8), para pemain Persebaya 1927 bersedia kembali berlatih pada sore harinya. Namun, para pemain Persebaya 1927 tidak menjalani sesi latihan sore di Lapangan Karanggayam, Surabaya.
Para pemain Persebaya berlatih di lapangan Futsal Ole-Ole Jl. Bung Tomo, Surabaya. Latihan harus dipindahkan karena Lapangan tempat mereka latihan rutin digunakan untuk menggelar kompetisi internal.
Manajemen Persebaya menyebut aksi mogok berlatih yang dilakukan para pemain itu hanya karena salah paham.
Corporate Secretary Persebaya, Ram Surahman, mengatakan bahwa sejumlah pemain memiliki pemahaman berbeda dengan manajemen. Sesuai kesepakatan yang dibuat pada 14 Agustus, dalam pertemuan antara manajemen dengan pemain, akhir Agustus adalah batas terakhir bagi kedua pihak untuk menyelesaikan kewajibannya masing-masing. Akan tetapi, para pemain mengira bahwa pada minggu ketiga hak mereka sudah dibayarkan.
“Mereka datang ke mess Persebaya dan menemui kami yang kebetulan datang untuk bicara dengan pemain terkait pertandingan lawan Persiba Bantul. Tapi ternyata mereka menagih gaji. Karena kami tak siap, mereka pun mogok,” tutur Ram.
Pada saat itu Ram tak datang sendirian. Ia ditemani Bendahara Persebaya 1927, Ch. Faried, dan manajer Persebaya 1927, Saleh Hanifah.
“Sampai akhir Agustus, para pemain diharuskan menjalankan kewajibannya, yakni berlatih dan bertanding. Sedangkan manajemen juga diberi waktu hingga akhir Agustus untuk membereskan tanggungjawabnya ke pemain berupa gaji selama tiga bulan,” kata Ram.