Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah kepergian Alessandro Del Piero dua musim lalu, Gianluigi Buffon kini menjadi salah satu pemain yang paling senior di Juventus. Ia telah lebih dari 12 tahun berkostum I Bianconerri.
Sama seperti pemain-pemain lainnya, selama kariernya di lapangan hijau ia juga pernah merasakan masa-masa kelabu yang membuatnya nyaris saja menanggal seragam I Bianconerri. Tapi akhirnya ia mengurungkan niatnya itu setelah pelatih Antonio Conte berhasil meyakinkannya untuk bertahan sampai saat ini.
Ini terjadi dua musim lalu. Ketika itu Juventus terpuruk di peringkat tujuh klasemen di akhir musim 2010/11. Buffon juga baru pulih dari cedera. Ia hanya bermain di awal musim. Sedangkan di paruh musim kiper gaek berusia 35 tahun absen karena harus naik meja operasi. Tak bermain selama setengan musim membuat kepercayaan diri Buffon mulai pudar. Ia pun berniat untuk hengkang dari Turin.
"Di musim-musim awal di bawah pimpinan presiden Andrea Agnelli, Saya hanya bermain di awal musim kompetisi dan tidak bermain pada separuh musim. Ketika itu pikiran saya sudah berada di tempat lain. Saya pikir, inilah saatnya saya harus berubah, meninggalkan Juventus," ungkap Buffon.
"Telepon dari Conte sangat penting. Dia mengatakan hal-hal yang indah dan sangat penting. Sejak saat itu saya bahkan lebih dari seorang Juventino dari sebelumnya," lanjut Buffon.
Setelah membatalkan niatnya untuk hengkang, Buffon kemudian mengangkat trofi Liga Italia selama dua musim beruntun. Jadi tepat keputusan kiper nomor satu I Nerazzurri ini untuk bertahan dalam skuad Conte dan tidak hijrah ke klub baru dua musim lalu.
Laporan Tribunnews/Dewi Pratiwi