Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
1 di babak pertama lewat gol Zulham Zamrun.
Namun, Gaston Castano menyelamatkan PBR dari kekalahan melalui titik penalti di menit 60. Pada laga yang berlasngsung cukup keras tersebut, sebetulnya PBR mendapat cukup banyak peluang membobol gawang lawan, terutama di babak kedua.
Namun, hanya hanya satu yang menjadi gol. Itu pun dari titik penalti, setelah pemain bekakang Mitra Kukar menyentuh bola di area terlarang.
Pelaltih PBR, Daniel Darko Janackovic, mengakui, laga menghadapi Mitra Kukar lebih berat dari laga sebelumnya kontra Persisam. Ia meniai tim asuhan Steffan Hanson ini merupakan salah satu tim terbaik di Pentas ISL musim ini.
Meski hanya menambah satu poin, PBR yang kini mengumpulkan 33 poin naik setingkat ke zona aman di peringkat 14, mengeser Persiba yang memiliki poin sama namun kalah selisih gol.
"Bisa meraih satu poin menghadai tim sekelas Mitra Kukar sudah bagus. Kesempatan menambah poin masih terbuka, karena kami masih punya tiga laga lagi," tutur Daniel.
Sebaliknya, kubu Mitra Kukar terlihat sangat kecewa tak mampu meraih poin penuh. Maklum, mereka gagal memenuhi target naik ke posisi kedua, menggeser Arema dan Persib.
Pelatih Steffan Hanson mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Prasetyo Hadi yang dinilainya cenderung memihak tuan rumah. Bahkan ia menilai gol pertama Mitra Kukar oleh Esteban Herera bersih dan seharusnya tidak dianulir.
"Banyak keputusan wasit yang merugikan kami. Ketika kami dihukum penalti dia malah ketawa-ketawa. Ini sangat menggelikan dan saya tak habis pikir ada wasit yang seperti itu," ujar Steffan.