Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
seok di awal putaran kedua kompetisi Indonesian Super League (ISL) di dasar klasemen, kini Persija mantap berada di papan tengah.
Pada laga Sabtu (31/8) di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Persija menang 2-1 atas Pelita Bandung Raya. Dengan demikian, Persija tak terkalahkan di Sleman. Sebelumnya, mereka bermain imbang 1-1 melawan rival abadi, Persib Bandung.
Sukses itu menaikkan moral Persija untuk menyelesaikan dua laga terakhir melawan Persisam Samarinda dan Mitra Kukar. Mereka berharap meraih sukses dalam tur ke Kalimantan sekaligus mencapai posisi tujuh atau tertinggi yang bisa diraih Persija.
“Saatnya kami berusaha meraih posisi lebih tinggi. Kami berharap bisa mencapai peringkat tujuh. Secara realistis, ini posisi tertinggi yang bisa diraih. Setelah melalui perjuangan yang berat sejak putaran kedua, kami ingin Persija berada di posisi yang lumayan bagus. Ini sebagai modal untuk menghadapi musim depan,” jelas Ferry Paulus, Manajer Persija.
Bila gagal memenuhi target, Paulus pun tak merasa kecewa. Pasalnya, Persija sudah memenuhi target dengan tetap bertahan di ISL. Asisten pelatih Blitz Tarigan mengungkapkan tim masih meninggalkan kekurangan dari dua laga terakhir. Menurutnya pemain masih mudah panik dan lengah saat sudah unggul.
“Pemain lengah dan hilang konsentrasi saat sudah unggul. Mereka seperti gampang panik sehingga tertekan di menit terakhir. Kami berusaha keras memperbaikinya menyambut dua laga terakhir. Kami punya target berikutnya, yaitu memperbaiki posisi Persija,” ujar Blitz.
Sementara itu, kekalahan ini membuat posisi PBR kian rawan. Apalagi, mereka harus melakoni laga tandang melawan Barito Putra dan Persiba Balikpapan saat mengakhiri kompetisi. Bila gagal, PBR terancam terdegradasi.
“Kami tidak bermain seperti yang diharapkan. Pasalnya, kami menghadapi jadwal pertandingan yang padat mulai dari melawan PSPS sampai Mitra Kukar. Selain itu, kami dihadapkan dengan hawa panas di Sleman,” ujar pelatih PBR Darko Janackovic.