Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Derbi Mataram yang mempertemukan Persis Solo melawan PSS Sleman di Divisi Utama PT LPIS berakhir WO. PSS menolak melanjutkan pertandingan setelah babak pertama berakhir karena sejumlah pemain ketakutan dengan ulah suporter.
Sejumlah pemain PSS mengalami cedera akibat timpukan benda keras dari luar lapangan. Gelandang Satrio Aji, eks Solo FC, mengalami robek di bagian kepala, sementara Topas Pamungkas cedera kaki. Kiper Aji Saka juga menjadi sasaran lemparan dan mengalami cedera punggung.
Karena situasi yang tidak kondusif tersebut, PSS memilih menolak melanjutkan pertandingan yang masih imbang tanpa gol. Akhirnya, pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Rabu (4/9) sore, itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Persis.
"Pada lima menit pertama dan kedua setelah jeda, PSS ditanya apakah akan melanjutkan laga atau tidak. Mereka menolak karena takut," ujar Roy Saputra, Ketua Panitia Pelaksana (panpel) pertandingan.
"Mereka punya keluarga dan merasa tidak ada jaminan keselamatan. Padahal, kami sudah melakukan pengamanan secara prosedural. Mereka seharusnya tetap bermain karena sudah ada jaminan keamanan," tutur Roy.
Manajer Persis, Joni Sofyan Erwandi, mengaku kecewa meski timnya dinyatakan menang WO. Menurutnya, panpel sudah melakukan standar pengamanan untuk pertandingan.
"Tentu saja kami kecewa karena pertandingan tak dilanjutkan. Kami juga sudah memberikan standar pengamanan. Apalagi kejadian di laga pertama di Maguwoharjo lebih parah dibandingkan di sini. Pertandingan memang panas karena ini adalah derbi," ujar Joni.