Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persema, salah satu tim yang dicoret dalam perhelatan putaran kedua Indonesian Premier League (IPL) 2012/13, berencana meminta ganti rugi kepada PT LPIS, selaku operator liga.
Manajer Persema, Patrick Tarigan, menilai langkah lambat LPIS merugikan timnya. Persema sebenarnya melakukan Walk-Over (WO) pada saat putaran pertema. Namun, tindakan tersebut tak mendapatkan sanksi.
"Persema didiskualifikasi dari LPI karena WO tersebut. Seharusnya setelah kami melakukan itu langsung dicoret," kata Patrick.
Tindakan lambat itu membuat Persema melanjutkan sisa laga diputaran pertama. Tentunya dengan mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
Patrick menilai, jika ujung-ujungnya akan di coret juga, ada baiknya dilakukan sejak awal."Jadi secara finansial kami tidak merasa dirugikan," lanjut Patrick.
"Kami harapkan ganti rugi 100 persen dari biaya yang kami keluarkan dalam pertandingan setelah WO kedua," ujar Patrick.
Persema juga akan mengajukan banding kepada PSSI agar tak jatuh ke level amatir (divisi satu, dua, atau tiga). Meski sebenarnya mereka tahu bahwa itu tak mungkin lagi karena sudah menjadi keputusan Komdis. Namun, harapan agar mereka tampil di Divisi Utama menjadi motivasi melakukan usaha yang mereka bisa.
"Kami maunya tak tampil divisi amatir. Minimal Divisi Utama agar tetap menjadi klub profesional," tutur Patrick.