Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Regenerasi Jadi PR Terberat PBSI

By Tulus Muliawan - Jumat, 6 September 2013 | 00:18 WIB
Gita Wirjawan, punya tanggung jawab besar melakukan regenerasi. (Erly Bahtiar/Bolanews)

Indonesia punya tradisi bagus di cabang bulu tangkis. Sejumlah gelar bergengsi seperti Olimpiade, Thomas, Uber, Sudirman, dan Kejuaraan Dunia pernah diraih. Namun, prestasi gemilang itu harus dilestarikan.

Salah satu upaya untuk melestarikan prestasi itu adalah dengan melakukan regenerasi pemain. Dengan regenerasi yang baik, peluang menjaga dan meneruskan prestasi semakin besar.

Namun, regenerasi bukanlah usaha yang mudah. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rexy Mainaky, menganggap regenerasi menjadi pekerjaan rumah terberat yang harus dihadapi.

“Menurut saya, pekerjaan rumah yang terberat sebenarnya bukanlah mempertahankan gelar juara dunia, All England, dan sebagainya. Namun, bagaimana regenerasi pemain untuk jangka empat sampai delapan tahun ke depan,” kata Rexy di situs resmi PBSI.

Meski terbilang sulit, PBSI telah merencanakan program regenerasi. Sebagai contoh, Rexy telah menyiapkan nama-nama atlet yang akan menjadi prioritas pada sejumlah turnamen seperti Piala Thomas dan Uber, Asian Games, SEA Games hingga Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

“Kami akan mengamati pemain-pemain potensi bukan hanya dilihat dari dia juara. Seperti kita lihat banyak pemain yang juara di Sirnas dan pertandingan lainya, tetapi saat bertanding di luar negeri kalah-kalah juga. Jadi harus dilihat lagi potensi atlet ini sejauh mana,” ujar Rexy.

Para atlet pelatnas potensi yang menunjukkan grafik penampilan menanjak bisa dipromosikan dari level potensi menuju level elite. Sementara mereka yang dinilai kurang berprestasi atau tidak dapat berkembang, akan dipulangkan ke klub masing-masing.