Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persijap Jepara tak memungkiri dihadapkan pada problem internal. Namun krisis itu seperti tak muncul di lapangan. Pemain tampil seperti tidak ada persoalan pada dua laga pertama putaran kedua melawan PSLS dan Semen Padang di kompetisi Liga Prima Indonesia (LPI).
Hasilnya, Persijap meraih poin memuaskan setelah menang 3-1 atas PSLS dan kemudian bermain imbang 2-2 melawan tuan rumah SP. Bahkan Persijap unggul 2-0 lebih dulu sebelum disamakan SP.
“Kuncinya bermain dengan hati dan bisa bekerjasama. Kami memang menghadapi persoalan, tapi itu bersifat sementara. Pemain harus memikirkan masa depan. Mereka bermain sebaik mungkin karena ini menyangkut nilai jualnya di musim depan dan merupakan bentuk tanggung jawab atas pekerjaan,” ujar Raja Isa, pelatih Persijap.
Kekuatan bermain dengan hati yang menjadi modal Persijap saat melanjutkan laga tandang LPI melawan Pro Duta di Stadion Teladan, Medan, Sabtu (14/9). Skuat Persijap bukannya bertambah tapi malah berkurang saat menghadapi Pro Duta menyusul dikartumerahnya Fauzan di laga melawan SP.
“Jumlah pemain kami berkurang dengan absennya Fauzan. Tapi itu tak masalah. Di Padang, kami sudah membuktikan pemain tampil maksimal meski kehilangan tiga pilar, Agung Supriyanto, Julio Arcose dan Gunawan Dwi Cahyo. Pemain muda kami juga tampil penuh percaya diri. Terpenting, mereka diberi kepercayaan,” jelas Raja yang pernah mengarsiteki PSMS Medan.
Pengalaman menangani PSMS setidaknya memberi gambaran tentang karakter permainan lawan. Menurutnya permainan rap-rap khas Medan bakal muncul pada tim Pro Duta. Apalagi, Pro Duta ditunjang pemain muda yang mengandalkan kecepatan.
“Ada gaya rap-rap ala Medan pada tim Pro Duta. Mereka mengandalkan kecepatan dan kekuatannya bertumpu pada pemain tengah. Karakter permainan Medan memang terlihat di tim ini. Namun kami sudah siap mengantisipasinya,” jawabnya.
Menurut Raja, bila tim bermain tenang dan bisa mengambil kesempatan seperti saat menghadapi SP, Persijap berpeluang meraih poin di kandang lawan.