Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua hasil imbang dalam sepekan membuat Juventus dihujani kritik tajam. Namun, Antonio Conte menyingkapinya dengan tenang. Menurut pelatih berusia 44 tahun tersebut kritik adalah hal normal bagi tim sekelas I Bianconeri.
Juventus menorehkan dua hasil imbang dalam tiga hari: 1-1 vs Internazionale dan vs 1-1 FC Kopenhagen. Akibat hasil tersebut media menyebut Si Nyonya Tua dalam krisis.
Jika hasil imbang kontra I Nerazzurri masih bisa ditoleransi, tidak demikian dengan hasil imbang saat melawan Kopenhagen di Liga Champion. Pers pun mulai mempertanyakan kemampuan Si Nyonya Tua bertarung di panggung elit Eropa.
"Karena kami Juventus, jadi normal bila orang berbicara jika kami dalam krisis. Tahun lalu pun kurang lebih hal yang sama terjadi ketika kami bermain imbang kontra Nordsjaelland dan kalah dari Inter," tutur Conte.
"Di Juventus, kami terbiasa dengan kritik. Kami tahu akan selalu ada tekanan dan kami tidak harus membiarkan hal itu menghancurkan kami. Sebaliknya, kami harus menjadikan kritik sebagai motivasi," ujar Conte.
"Ini adalah kritik yang sama dengan yang kami terima tahun lalu. Namun, saat itu ketika kami menang 3-0 melawan Chelsea tiba-tiba pers menyebut kami bisa memenangkan Liga Champion," ungkap Conte.
"Kami berada di Italia, sebuah negara yang hidup secara berlebihan dalam menyingkapi sesuatu. Tugas kami adalah untuk mengendalikan situasi ini dan tetap tenang," ucap Conte dikutip dari Football Italia.