Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain tunggal putra Simon Santoso belum bisa menunjukkan permainan terbaiknya sejak mengalami cedera di Prancis Terbuka 2012. Simon justru kerap menuai kritik karena penampilannya terus menunjukkan penurunan.
Untuk memperbaiki penampilannya, Simon terus digembleng di Pelatnas Cipayung setelah kejuaraan dunia Agustus lalu. Hasil dari latihan keras pemain kelahiran Tegal, Jawa Tengah, itu akan dibuktikan di ajang Indonesia Grand Prix Gold yang digelar di Yogyakarta pada 24-29 September.
Tak tanggung-tanggung, pelatih tunggal putra Joko Supriyanto menargetkan Simon meraih gelar juara di turnamen berhadia 120 ribu dolar AS tersebut. Meski agak tertekan, tapi Simon siap menjawab tantangan pelatih.
“Ya dibuktikan saja di pertandingan. Saya jadikan ini sebagai tantangan yang harus saya lalui dan ini adalah target buat saya yang harus dicapai. Apapun hasilnya, yang penting usahanya,” ujar Simon seperti dilansir badmintonindonesia.org.
“Sebagai pemain, tentunya saya ingin kembali seperti dulu lagi. Sekarang di PBSI kan kalau tidak tampil bagus ada punishment. Tantangan ini harus bisa dijawab di pertandingan nanti,” tutur Simon.
Simon dan skuat pelatnas telah tiba di Yogyakarta pada Minggu (22/9) siang. Seluruh pemain langsung menjajal arena pertandingan di GOR Amongraga malam harinya. Pertandingan baru akan dimulai pada Selasa (24/9).