Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mark Webber harus rela kehilangan 10 grid pada Grand Prix Korea yang baru digelar dua pekan lagi. Penalti itu diberikan menyusul aksi Webber yang menumpang mobil Fernando Alonso berkeliling Sirkuit Marina Bay untuk mengucapkan salam perpisahan kepada para penonton, Minggu (22/9).
Berdasarkan bukti video milik FIA, Webber dengan sengaja menghentikan mobil Alonso pada tikungan ketujuh setelah balapan berakhir. Akibatnya aksi tersebut, Webber mendapat pengurangan 10 grid, sedangkan Alonso hanya mendapat teguran dari FIA.
FIA memutuskan bahwa Webber telah melanggar pasal 30.9 (b) yang menyatakan bahwa pebalap dilarang masuk lintasan tanpa izin marshal antara dimulainya balapan dengan waktu ketika mobil terakhir masuk parc ferme. Aksi tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Hukuman penalti yang diberikan kepada Webber itu mengundang kritik dari Chairman Red Bull, Christian Horner. Horner menilai hukuman itu tidak sebanding dengan aksi yang dilakukan Webber.
"Keputusan ini tentu sangat mengecewakan. Padahal hal yang sama pernah terjadi sebelumnya, saat Nigel Mansell memberikan Ayrton Senna tumpangan di Grand Prix Inggris 1991," ujar Horner di Autosport.
"Hukuman (berupa penurunan grid) ini cukup memberatkan bagi kami, padahal sebetulnya lebih baik jika memberikan peringatan khusus kepada pebalap. Mungkin hukuman berupa denda juga lebih pantas (dibanding pengurangan grid)," kata Horner.