Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
MP membuktikan bahwa mereka lebih konsisten dibandingkan CLS. Pada final turnamen pramusim Speedy NBL Indonesia, Pelita menjadi juara berkat kemenangan 65-54, Minggu (29/9) malam di DBL Arena, Surabaya.
Bagi Nath Canson kemenangan ini terasa indah. Tahun lalu, Pelita Jaya adalah juara turnamen preseason. Di reguler, mereka sampai ke final sebelum dihentikan Dell Aspac.
"Saya menanamkan agar anak-anak selalu bekerja keras. Pemanasan dan menguji hasil latihan lewat turnamen ini," kata Nath kepada BOLA di Jakarta beberapa waktu lalu. "Kami mulai melakukan regenerasi selain sudah memiliki pemain yang matang," tambah Nath.
Salah satu pemain yang dimaksud Nath adalah Andi Batam. Langganan pemain timnas yang sudah mulai memikirkan untuk bekerja ini mencetak 16 angka 15 rebound di partai final. Oleh beberapa pelatih kepala, Andi Batam menjadi kunci permainan Pelita Jaya di setiap laga.
"Membiarkan Andi Batam menemukan performanya, sama saja dengan mendekatkan tim kita pada kekalahan. Bagi saya, di tim manapun ia bermain, Batam harus dikontrol," ungkap pelatih muda Dell Aspac, Antonius Joko Endratmo, tentang rekan setim di Aspac dan timnas Indonesia itu.
Field goal Pelita Jaya mencapai 42% dengan total 41 rebound yang dibuat. Sementara CLS hanya 35% dengan total 28 rebound. Begitu agresifnya Pelita Jaya dengan torehan 12 rebound offense. Namun CLS juga tak mau kalah dengan 10 rebound offense.
Skor terbanyak Pelita Jaya dibukukan Andi Batam 16 angka, Ary Chandra 15, Ponsianus Nyoman Indrawan 14, dan Dimas Aryo Dewanto 10. Keempat pemain itu adalah skuad timnas SEAG 2011 Indonesia.
Dari CLS, skor terbanyak dibukukan AA Ngurah Wisnu Budharma dengan 12 angka diikuti Dwi Haryoko 11 dan Dimaz Muharri 10.
Pada perebutan peringkat ketiga, Dell Aspac Jakarta menang dengan 79-51 atas Satria Muda Britama. Skor terbanyak Aspac dibuat Oki Wira Sanjaya 32 angka diikuti Fandi Andika Ramadhani 17, Rizki Effendi 13, dan Dirk Matthew Mario Gerungan 11.