Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dani Pedrosa gagal memenuhi keinginan tim Repsol Honda untuk memenangi Grand Prix Aragon karena mengalami kecelakaan pada lap enam di balapan utama, Minggu (29/9). Akibat kecelakaan tersebut, Pedrosa tak mampu melanjutkan balapan.
Pedrosa menilai kecelakaan itu tak lepas dari manuver ekstrem yang dilakukan Marc Marquez sebelum dirinya terjatuh. Menurut Pedrosa, pergerakan Marquez dari sisi kanannya terlalu dekat, sehingga mengganggu sensor traksi pada motornya.
Akibat kecelakaan tersebut, Pedrosa semakin jauh tertinggal dari Marquez dan Jorge Lorenzo dalam perburuan gelar juara dunia. Poin Pedrosa kini terpaut 39 poin dengan Marquez dan 20 poin dari Lorenzo.
"Sama seperti biasanya, Marc (Marquez) selalu memukul saya dari belakang. Saat dia menyentuh saya (di Aragon), dia merusak sensor traksi motor saya sehingga membuat saya terjatuh," ujar Pedrosa di situs Autosport.
"Kecelakaan itu menjadi akhir dari penampilan saya (di Aragon). Apa yang saya katakan ini tidak berarti lagi karena balapan sudah berakhir," tutur rider berusia 28 tahun tersebut.
Pedrosa juga mengeluhkan pengawas balapan yang tidak memberikan peringatan atau hukuman terhadap aksi Marquez. Padahal, menurutnya aksi Marquez sangat mengganggu rider lainnya.
Sebelumnya, gaya berkendara Marquez juga mendapat kritik keras dari Lorenzo di Jerez akibat aksi menyalipnya yang sangat membahayakan. Valentino Rossi juga pernah menjadi korban aksi ekstrem Marquez di Laguna Seca.