Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
off LPI 2013. Kepastian itu dinanti karena tidak banyak waktu yang tersisa untuk bersiap. Opsi dari PSSI sepak mula play-off pada 13 Oktober atau 16 Oktober.
Ketua panpel Persijap, Tafrikan, mengungkapkan bahwa kepastian perihal waktu sepak mula menjadi hal penting dalam melakukan persiapan.
Setelah ditunjuk menjadi salah satu kota pelaksana babak play-off, hingga kini panpel Persijap belum mengurus izin pertandingan. Proses permintaan izin biasanya membutuhkan waktu tiga hingga empat hari.
“Kami yakin izin pasti keluar karena ada rekomendasi dari PSSI. Namun, kami tetap membutuhan kepastian secepatnya kapan play-off digelar. Kami juga menanti jadwal pertandingan,” kata Tafrikan.
Untuk keamanan yang bertugas selama penyelenggaraan babak play-off, Tafrikan menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Jepara. Untuk laga LPI selama ini sebanyak 200-250 aparat keamanan gabungan dari Polres Jepara, TNI, Marinir, maupun Satpol PP disiagakan.
“Melihat kondisi terkini sepertinya belum membutuhkan tenaga keamanan tambahan karena tidak adanya potensi keributan,” ujar Tafrikan.
Hingga Senin (7/10), panpel Jepara mengaku belum menerima pemberitahuan dari kelompok suporter tim lawan yang akan hadir di Jepara untuk mendukung tim mereka. Hal itu disebabkan Grup K dihuni tim dari Pulau Sumatra dan Kalimantan, seperti Pro Duta, PSM, Bontang FC, dan PSLS yang tidak memiliki basis suporter kuat di Pulau Jawa.
Untuk infrastruktur, Jepara sudah tenang lantaran Stadion Gelora Bumi Kartini dalam kondisi siap menggelar pertandingan. Rumput serta fasilitas lain tidak terkendala masalah. Begitu pula dengan lampu untuk menggelar pertandingan di malam hari.
Perbaiki Lampu
Di Bantul, panpel lokal Persiba sedang mengupayakan perbaikan fasilitas lampu stadion yang mengalami sedikit kerusakan karena tersambar petir beberapa waktu lalu.
“Pemkab Bantul, pemilik stadion, berjanji memperbaiki kerusakan itu. Kami optimistis perbaikan selesai sebelum sepak mula play-off sehingga tidak akan ada masalah jika laga digelar di malam hari,” ucap Wikan Wirdo Kisworo, Sekretaris Persiba.
Dukungan sebagai tuan rumah yang baik ditunjukkan suporter Persiba, Paserbumi. Belakangan Paserbumi tidak lagi memenuhi stadion, akan tetapi di laga play-off nanti mereka berjanji untuk menggalang anggotanya.
“Stadion tak lagi penuh sebagai bentuk protes terhadap klub yang tidak berlaga di LSI. Menurut kami Persiba sudah salah jalan karena berkompetisi di LPI. Kini kami siap mendukung penuh dan berharap Persiba berkompetisi di LSI musim depan,” ujar Anom Suroto, Lurah Paserbumi.
Penulis: Aning Jati/Gonang Susatyo (Yogyakarta)