Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
off, PSM Makassar belum tentu lolos di tahap verifikasi menuju ISL musim depan. Juku Eja kemungkinan bakal terbentur masalah kualitas Stadion Mattoangin, yang dianggap tidak representatif.
Menurut CEO PSM, Rully Habibie, manajemen sudah membereskan kriteria di luar stadion lainnya seperti mempunyai badan hukum yang sah (Perusahaan) dan struktur kepengurusan yang jelas.
Selain itu, manajemen juga harus diisi oleh orang-orang profesional di bidangnya, aspek finansial, serta pengelolaan keuangan klub bukan lagi dari dana pemerintah (APBD), tetapi murni dari bisnis.
"Sepertinya kita akan mencari alternatif karena Stadion Mattoangin tidak memenuhi standar AFC dan FIFA. Kami berusaha dulu melihat kemungkinan memakai stadion di Sulsel seperti di Pangkep atau Bone yang stadionnya cukup bagus," papar Rully.
Soal kerjasama dengan pihak Stadion, Rully enggan untuk menjawab lebih jauh. " Itu nanti sajalah, kita lagi fokus dulu di play-off, " ungkap Rully.
Sementara itu, Mirdan Midding, manajer pengelola Stadion Mattoangin mengatakan, pihaknya sebagai penyedia jasa siap jika memang managemen PSM melakukan renovasi stadion agar lolos verifikasi.
"Kami sudah bicara beberapa bulan lalu soal renovasi. Namun sampai sekarang, belum ada realisasi dari managemen PSM," kata Mirdan.
Sementara itu, jagoan kelompok suporter PSM Makassar, Uki nugraha, alias Dg Uki, mengaku kecewa jika nantinya PSM tidak akan bermarkas di Kota Makassar. Namun, ia bisa memakluminya karena hal itu merupakan bagian dari persyaratan verifikasi agar lolos ke ISL.
"Sayang Stadion Barombong belum jelas kapan selesai. Padahal, pembangunan tiang pancangnya sudah di kerjakan sejak dua tahun lalu," kata koordinator Laskar Ayam Jantan tersebut.