Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 mencatat sukses menghadapi partai terakhir Kualifikasi Piala Asia 2014 Grup G melawan Korea Selatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu (12/10). Kemenangan 3-2 adalah hasil yang fantastis.
Selain fokus pada teknik dan strategi permainan, timnas tak lupa mempersiapkan menu makanan yang tepat agar kebugaran pemain terjaga.
Dokter timnas, Alfan Nur Ashar, mempunyai andil besar dalam membentuk stamina pemain agar fit sepanjang laga. Ia menentukan jenis makanan apa yang harus dikonsumsi dalam pergelaran turnamen seperti ini. Selain itu, porsi makanan juga menjadi perhatian.
Alfan mengakui untuk urusan makanan, tim pelatih memang sedikit protektif. Asupan makanan yang masuk dalam tubuh Muhammad Hargianto dkk. sangat dibatasi.
“Makanan pedas dan asam sama sekali tidak direkomendasikan. Hal itu bisa mengganggu pencernaan pemain. Saat TC kemarin, banyak pemain mengeluh sakit perut. Kami tidak mau hal itu terjadi saat turnamen seperti ini,” kata Alfan.
Untuk menu pagi menjelang menghadapi Korsel, para pemain dihadapkan pada sarapan yang banyak mengandung protein. “Ada telur ayam kampung, susu, dan juga buah tentunya. Kami memilih yang mengandung banyak mineral, seperti semangka, melon, pisang, dan jeruk yang tak terlalu asam. Sarapan sangat penting agar pemain tak mengalami kontraksi saat latihan pagi,” ujar dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia itu.
Saat hari pertandingan menghadapi Korsel, pemain akan mendapatkan jatah tiga kali makan sebelum pertandingan. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga stamina mereka dalam keadaan yang bagus. Sesi sarapan bakal dimulai pada pukul 06.00 WIB dengan menu sarapan ringan sebelum latihan, kemudian disusul dengan sarapan berat tiga jam berikutnya.
Makan siang dijadwalkan pada 13.00 WIB. Satu sesi lagi pada pukul 17.00 WIB. “Bila pemain sudah merasa kenyang saya anjurkan makan sedikit saja. Namun, saya melihat nafsu makan anak-anak cukup besar. Akan tetapi, porsi makanan terus kami pantau,” ujar Alfan.
Sebelum pertandingan, pemain akan mengonsumsi banyak protein hewani seperti daging atau ikan, baik air tawar maupun asin. Satu hal yang dikhususkan ialah olahan makanan tersebut harus asin. “Hal itu sangat diperlukan untuk membuat jantung bisa memompa lebih baik. Jadi, saat di lapangan kondisi jantung dalam kondisi ideal,” tutur sang dokter.
Untuk cita rasa makanan, timnas menyerahkan sepenuhnya kepada koki hotel. “Saya hanya mengecek apakah sudah sesuai atau belum. Yang penting dalam koridor yang tepat. Situasi ini menjadi tantangan tersendiri karena harus berkoordinasi dengan pihak hotel,” ucap Alfan.