Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita di Balik Kemenangan Pertama atas Cina

By Riemantono Harsojo - Selasa, 15 Oktober 2013 | 17:21 WIB
Tim nasional Indonesia pada tahun 1957 (Dokumentasi BOLA)

cerita singkat dari pertandingan tersebut.

Pertandingan Pertama
Pertandingan babak kualifikasi pada 12 Mei 1957 ini menjadi pertandingan pertama antara tim nasional Indonesia dan Cina. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Ikada, saat ini menjadi kawasan Monas, Jakarta. Sekitar 75.000 penonton memadati Stadion Ikada untuk menyaksikan partai bersejarah itu. Kedua negara berduel dalam leg pertama babak kualifikasi Piala Dunia Swedia 1958.


Pujian Cina
Tim nasional Cina datang di Jakarta hampir satu pekan sebelum pertandingan melawan Maulwi Saelan dkk. Saat tiba di Bandara Kemayoran, pemimpin rombongan tim Cina memuji Indonesia sebagai tim tangguh Asia karena telah terbukti mampu menahan Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1956. Tim nasional yang tampil melawan Cina hampir sama dengan tim yang menahan Uni Soviet 0-0, kemudian kalah 0-4 di laga ulangan, di Olimpiade 1956.

Tendangan Geledek Ramang
Indonesia memenangi pertandingan dengan skor 2-0, dan kemenangan itu menjadi satu-satunya dalam 12 duel antara Indonesia kontra Cina hingga Juli 2004. Seluruh gol kemenangan Indonesia dicetak oleh Ramang, penyerang asal PSM Makassar. Gol pertama Ramang berasal dari ciri khasnya yaitu tendangan geledek dari jarak sekitar 25 meter dari gawang Cina. Sementara gol kedua Ramang datang dari sontekan kaki kirinya.

Tujuh Calo Ditangkap
Tradisi calo dalam pertandingan sepak bola di Indonesia sudah ada sejak dulu. Para tukang catut ini pun memanfaatkan pertandingan Garuda melawan Cina di Ikada. Seperti dikutip dari media Bintang Timoer dan Merdeka, pada pekan pertama Mei 1957 polisi menangkap tujuh pencatut beserta barang bukti berupa 190 lembar tiket dan puluhan undangan untuk menyaksikan pertandingan pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958 itu. Sebuah harian saat itu menulis bahwa pertandingan Indonesia vs Cina sangat dinantikan publik dan banyak orang dari luar Jakarta yang sengaja datang ke Ikada untuk menyaksikan laga. Para pencatut pun merajalela di Ikada. Harga tiket tribun tertutup pun melonjak dari Rp75 menjadi Rp150.


Menang atas Cina
Pada pertandingan di Ikada pasukan Garuda menang 2-0. Namun dalam duel leg kedua di Peking (Beijing) pada 2 Juni 1957, timnas menyerah 3-4. Karena sama-samat mencatat kemenangan di kandang masing-masing, digelar pertandingan ketiga di tempat netral untuk menentukan siapa yang berhak maju ke babak berikut. Pertandingan penentuan dimainkan di Rangoon, Burma (Myanmar) pada 23 Juni 1957. Laga itu berkesudahan dengan skor imbang 0-0. Indonesia dinyatakan sebagai pemenang duel lantaran memiliki selisih gol lebih baik. Namun, dalam pertandingan fase berikut melawan Israel untuk memperebutkan tiket ke Swedia 1958, Indonesia mengundurkan diri karena masalah politik.