Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hariono, Berawal dari Oman

By Riemantono Harsojo - Kamis, 24 Oktober 2013 | 15:09 WIB
Hariono dalam pertandingan bersama timnas melawan Australia di SUGBK pada 2009. (BOLA)

Pelatih tim nasional Indonesia, Jacksen F. Tiago, memanggil tiga pemain baru dalam persiapan untuk pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan tuan rumah Cina pada 15 November. Salah satu pemain baru itu adalah Hariono. Simak kisah singkat sang pemain bersama Merah Putih.

Hariono sebenarnya bukan wajah baru di tim nasional senior. Gelandang bertahan Persib ini sudah memiliki 18 cap dan arek Sidoarjo ini menyumbang satu gol untuk Garuda.


Hariono melakukan debut timnas senior pada 10 Januari 2009 dalam pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2011 melawan tuan rumah Oman di Muscat. Saat itu Hariono dimainkan oleh pelatih Benny Dollo sejak menit pertama. Pertandingan yang dimainkan di Sultan Qaboos Sports Complex itu berkesudahan dengan skor imbang 0-0. Sebuah prestasi yang cukup baik karena saat itu Oman adalah juara Piala Teluk.


"Saya memang kaget ketika tahu nama saya masuk starting line up, Namun, saya hanya berusaha berkonsentrasi dan tampil tenang. Jujur pertandingan itu sangat berat karena merupakan penampilan perdana saya bersama timnas. Alhamdulilah, saya bisa menjalankan tugas sampai pertandingan selesai," ujar Hariono kepada FourFourTwo Indonesia beberapa pekan setelah debutnya.


Pelatih Benny Dollo sangat puas terhadap penampilan Hariono. Ia mampu menjalankan tugas yang diberikan kepadanya yakni sebagai gelandang petarung. Beberapa hari setelah debut ia kembali menjadi starter dalam pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2011 melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno.


Sepanjang 2009, Hariono terus menambah capnya. Gol perdana jebolan SSB Cahaya Muda ini buat timnas terjadi pada 22 Agustus 2011 dalam pertandingan persahabatan melawan Palestina di Stadion Manahan Solo. Hariono mencetak gol penyama kedudukan 1-1. Timnas akhirnya menang 4-1.


Gol debut Hariono itu sangat mewakili ciri khas bermainnya: berani bertarung. Saat tendangan bebas Garuda berhasil diblok kiper Palestina, Hariono langsung bergerak maju dan ia terbang untuk menyundul bola masuk ke gawang meski di sampingnya ada ayunan kaki pemain Palestina yang ingin menyapu bola. Bola sundulan Hariono masuk ke gawang, tetapi wajahnya terkena sepakan pemain Palestina sehingga ia harus dirawat.


Timnas jelas membutuhkan pemain petarung seperti Hariono untuk bisa mendapatkan hasil positif di Cina pada 15 November nanti.