Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Achmad Jufriyanto, Debutan Pertama Garuda JFT

By Riemantono Harsojo - Sabtu, 26 Oktober 2013 | 07:17 WIB
Achmad Jufriyanto dalam laga debut melawan Belanda di Senayan pada 7 Juni 2013 (Peksi Cahyo-BOLA)

Sejak menjabat sebagai pelatih kepala tim nasional Indonesia, Jacksen F. Tiago telah memberikan kesempatan kepada tujuh pemain untuk melakoni debut bareng Garuda senior. Gelandang anyar Persib, Achmad Jufriyanto, menjadi debutan pertama Garuda versi Jacksen F. Tiago (JFT).

Achmad Jufriyanto melakukan debut dalam pertandingan melawan Belanda di Senayan pada 7 Juni 2013. Pertandingan persahabatan tersebut juga menjadi laga debut Jacksen F. Tiago sebagai pelatih kepala timnas. Sebelumnya ia berduet dengan Rahmad Darmawan kala timnas kalah 1-2 dari Arab Saudi di Senayan dalam Kualifikasi Piala Asia 2015.


Achmad Jufriyanto mendapat kesempatan untuk tampil penuh sepanjang laga. Mengenakan kaus bernomor punggung 15, pemain kelahiran Tangerang pada 7 Februari 1987 ini ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Akan tetapi, debut tersebut tidak sempurna buat Achmad Jufriyanto. Timnas kalah 0-3 dari Belanda yang memang memiliki kelas di atas Garuda.


Setelah debut tersebut, Achmad Jufriyanto belum pernah lagi membela Garuda. Ia tidak tampil dalam pertandingan melawan Filipina di Stadion Manahan Solo pada 14 Agustus. Pada pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2015 melawan Cina di Senayan pada 15 Oktober, pemain yang akrab disapa Jupe ini hanya duduk di bangku cadangan sepanjang laga.


Jupe sekarang belum menjadi bagian penting di timnas senior, tetapi mantan pemain Persita ini sudah masuk skuat Garuda senior saat berusia 20 tahun. Ia dipercaya Ivan Kolev untuk masuk dalam daftar 23 pemain timnas ke Piala Asia 2007 di Jakarta. Namun, dalam tiga laga Jupe yang saat itu masuk tim sebagai pemain bertahan hanya duduk di bangku cadangan.


Selepas Piala Asia 2007, nama Achmad Jufriyanto tenggelam. Hal tersebut tidak lepas dari penampilannya yang kurang konsisten di level klub. Musim 2012  ia mulai ditempatkan sebagai gelandang bertahan di Sriwijaya FC. Ia mampu menjadi tembok yang tangguh buat Laskar Wong Kito di lini tengah sehingga akhirnya ia kembali dipanggil timnas senior. Ia pun kemudian mendapat kesempatan melakoni debut, enam tahun setelah pertama kali masuk skuat Garuda senior.