Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
an. Sosok Jaya Hartono terlihat mendampingi tim Kalimantan Timur (SMP N 1 Balikpapan) dalam lanjutan babak 33 besar Grup G.
Ia tampil sebagai pelatih Kalimantan Timur sejak satu minggu terakhir. Keberadaannya di Balikpapan diakui sebagai salah satu bentuk pembinaan pemain.
Ia senang bisa ambil bagian dari turnamen usai muda. Dari media ini ia bisa mentransfer prinsip-prinsip sepak bola yang benar kepada pemain-pemain junior. Ia berharap selanjutnya para pemain bisa menerapkan permainan sepak bola yang baik.
"Saya hanya berharap seharusnya pelatih bagus mau bila dimintai tolong untuk melatih pemain muda. Ini kan juga bagian dari pembinaan pemain. Mereka harus mau mencurahkan tenaga untuk memberikan ilmunya," tutur mantan pemain PKT Bontang, Persisam, dan Persik itu.
Jaya menilai keberhasilan timnas U-19 saat menjuarai Piala AFF september lalu dan lolos ke Piala Asia 2014 merupakan sebuah momentum yang harus diteruskan.
"Hasil dari pembinaan usia muda sudah terlihat pada timnas U-19. Untuk membina pemain tak usah lagi memikirkan finansial," kata pelatih yang membawa Indonesia meraih emas di SEA Games 1987.
Ia sangat mendukung turnamen usia muda seperti Lipio terus digalakkan. Dari turnamen seperti ini, atmosfer berkompetisi bisa terasah dari kecil. Hasilnya adalah saat pemain tumbuh dewasa, mereka sudah tak asing lagi dengan kompetisi.
"Lipio harus diteruskan di tahun-tahun mendatang. Ini merupakan kompetisi yang bagus di usia mereka. Asalkan selepas tingkat SMP atau sederajatnya, kompetisi yang serupa harus diadakan lagi. Jangan sampai vakum bermain para pemain ini. Kejuaraan seperti ini harus rutin digelar," kata pelatih yang terakhir kali membesut Persiram Raja Ampat di LSI 2013.
Jaya tak terlalu menekankan hasil akhir yang diraih anak didiknya. Pemain bermain maksimal itu merupakan pencapaian yang harus diapresiasi.
"Saya hanya melatih kapan waktunya shooting, passing, dan mengontrol bola. Selain itu saya beritahu mereka bagaimana caranya bertahan dan menyerang. Saya tak mau memberikan tekanan kepada mereka sampai ke hal-hal kecil dil lapangan. Untuk usia muda seperti ini biarlah pemain lepas dalam berimprovisasi," lanjut Jaya.