Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pengawal gawang Chelsea, Peter Cech, memuji visi yang diterapkan klub elite Belanda, Ajax Amsterdam. Kiper asal Republik Ceska itu bahkan menyebut visi Ajax memengaruhi perkembangannya sebagai penjaga gawang.
Peter Cech menyebut Edwin van der Sar sebagai idolanya di masa muda. Edwin van der Sar adalah kiper utama Ajax saat klub Amsterdam itu berjaya di Eropa pada tahun 1994-1996 dengan gaya sepak bola menyerang lewat formasi 4-3-3 yang kadang berubah menjadi 3-4-3 atau 3-3-4.
"Saya berusia 13 tahun dan melihat Van der Sar bermain sebagai libero yang beroperasi di belakang pertahanan Ajax. Tidak ada satu pun yang dapat memahami ada satu tim yang begitu jauh maju ke depan dan kiper mereka berani bermain sepak bola," kata Peter Cech kepada De Telegraaf.
"Apa yang dilakukan para pelatih mereka dan sang kiper? Itu pertanyaan yang saat itu sering saya dengar. Saya menyadari dengan cepat bahwa itu adalah gaya sepak bola masa depan."
'Di Ajax mereka berpegang pada prinsip bahwa seorang kiper tidak hanya memegang bola. Dia adalah seorang pemain tambahan, yang bisa maju mundur dan memberikan operan. Kiperlah yang membangun serangan dari bawah," tutur Peter Cech.
"Setelah saya melihat Van der Sar bermain, saya memberikan lebih banyak waktu untuk mengasah pergerakan kaki dan teknik menendang. Saya belajar menggiring bola dan menembak dengan kedua kaki."