Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen PSPS merasa dirugikan dengan adanya pengakuan Kelvin Kamara pernah bermain di PSPS Pekanbaru karena tindak kriminalnya yang menimbulkan kerugian milyaran rupiah. Boy Sabirin berharap media melakukan konfirmasi terlebih dahulu, sebelum memberitakan yang bersangkutan.
"Terus terang kami sangat kecewa dengan pemberitaan media yang judulnya justru mencantumkan nama PSPS, tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada manajemen. PSPS selalu selektif dalam memilih pemain asing, kami tak mau sembarangan memilih pemain, terutama bermental kriminal. Karakter itu akan terungkap saat seleksi," kata Boy Sabirin, Direksi PSPS.
Pernyataan tersebut terkait terbongkarnya aksi penipuan melalui internet yang melibatkan 15 WNA asal Afrika, oleh jajaran Bareskrim Polri. Akan tetapi, adanya pengakuan salah seorang pelaku asal Sierra Leon, dirinya pernah bermain untuk Asykar Bartuah, sangat mengagetkan manajeman PSPS Pekanbaru.
PSPS mengklaim nama yang bersangkutan tak ada dalam daftar klub. Berdasarkan informasi yang berkembang Kelvin Kamara merupakan sosok yang sudah berurusan dengan Polda Sumut pada Juni 2013 terkait penipuan melalui jejaring sosial Facebook. Pada saat itu kepada penyidik Kelvin Kamara mengaku pernah bermain di PSPS. Ketika itu manajemen PSPS enggan menanggapinya, karena banyak persoalan yang tengah mengeluti.