Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Belajar dari Pengalaman Bermain Yayuk Basuki

By Eko Widodo - Jumat, 8 November 2013 | 08:26 WIB
Yayuk Basuki, Ade Prasetyo, dan Irawati Moerid, sebelum eksibisi. (Koleksi Irawati Moerid)

Nama mantan petenis nasional, Yayuk Basuki dan Irawati Moerid ternyata masih sangat dikenal di daerah. Saat bereksibisi di Malang, pekan lalu, kemampuan mereka tidak kalah dibandingkan dengan petenis junior sekalipun.

Adalah Ir. H. Ade Prasetyo, Direktur Utama PT Industri Gula Glenmore (anak perusahaan BUMN konsorsium PTP Nusantara XII dan PTP Nusantara XI), yang mengundang kedua petenis itu untuk bereksibisi di Malang, Sabtu (2/11). "Kemampuan Yayuk dan Irawati masih bisa menjadi inspirasi bagi kami dan petenis muda," kata Ade, seperti ditirukan Irawati Moerid.

"Saya senang sekali dengan kehadiran mereka," ungkap Ade lagi. Ade berpasangan dengan Yayuk Basuki, yang forehandnya masih sangat keras. Eksibisi utama dilakukan antara Yayuk/Irawati melawan juara junior putri Jember, Fauziah Zuhro dan Ilham, juara junior dari Malang. Skor 6-4 untuk Yayuk/Irawati.

Terlepas dari skor, Yayuk melihat eksibisi itu sangat baik untuk pemain junior. "Saya melihat mereka mendapatkan tip-tip positif dari eksibisi itu. Para petenis muda itu adalah potensi daerah yang harus dikembangkan terus," ungkap Yayuk, yang pernah sampai babak perempat final Wimbledon 1997.

"Saya berharap kemampuan mereka terus dipantau oleh PB Pelti. Bisa juga untuk pemantauan itu dilakukan oleh Pengprov setempat," imbuh Yayuk.

Eksibisi itu ternyata mengundang minat beberapa daerah, salah satunya Jember. "Ketua Pelti Jember, Prof. Dr. Sutriono, MP. ingin kami menyempatkan waktu berbagi ilmu dengan petenis muda di Jember. Waktunya sedang diatur sebab banyak sekali petenis potensial di sana. Saya pribadi sangat senang bisa down to earth dengan petenis-petenis muda," ungkap Irawati.

Irawati Moerid adalah petenis peraih medali perunggu Asian Games 1990 (Beijing) di ganda putri bersama Lucky Tedjamukti. Ia bermain untuk Piala Fed Indonesia pada 1990, 1999, dan 2000. Ia pernah menjadi juara ganda putri berpasangan dengan Yayuk Basuki pada 2000.

Di Asian Games 1990, Irawati mendapatkan 2 medali perunggu. Di SEA Games, Irawati mendapatkan 3 emas di SEA Games 1991 dan 2 emas di SEA Games 1997.

Yayuk Basuki adalah petenis putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Terjun ke pro pada 1990 dan pensiun dari tenis 2013. Total hadiah yang pernah dikumpulkan sebagai petenis pro mencapai US$ 1.665.152. Ranking tertinggi 19 WTA (6 Oktober 1997). Karier Yayuk di pro lebih bersinar di ganda putri.