Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Evaluasi: Rossi Fokus pada Perbaikan Pengereman

By Arief Kurniawan - Rabu, 13 November 2013 | 11:19 WIB
Valentino Rossi ingin lebih percaya diri di tikungan dengan pengereman yang bagus. (yamaha racing)

Nama besar Valentino Rossi belum juga kembali setelah dia bergabung dengan Yamaha. Salah satu faktor yang membuat dia kurang kompetitif sepanjang 2013, walau memenangi satu seri di Belanda, adalah dia belum merasa menyatu dengan motornya.

Sebelum musim 2013, The Doctor tujuh tahun membela tim Garpu Tala ini dan menghasilkan empat dari tujuh gelar juara dunianya di kelas utama (500cc/MotoGP). Dua tahun bersama Ducati pada 2011 dan 2012 membuat penampilannya terpuruk, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke Yamaha.

Tapi lingkungan Yamaha sudah berubah. Semua sudah dikondisikan untuk Jorge Lorenzo, sehingga Rossi tidak serta merta bisa langsung menanjak. Ketika pada seri pertama di Qatar dia bisa menjadi runner-up di bawah Lorenzo, harapan sempat muncul. Namun beragam masalah belum bisa diatasinya sehingga dia terus ada di bawah bayang-bayang trio Spanyol, Marc Marquez, Lorenzo, dan Dani Pedrosa sepanjang tahun.

Rider Italia berusia yang pada 16 Februari tahun depan berusia 35 tahun ini lantas memenangi Dutch TT pada 16 Juni. Mengingat Assen adalah sirkuit yang sulit dan dianggap sebagai sirkuitnya pebalap, jelas kemenangan itu lebih dari sekadar mengesankan. "Saya kembali menikmati balapan, apakah itu berakselerasi, menikung, atau menyusul lawan," kata Rossi, yang baru bisa menang lagi sejak GP Malaysia 2010.

Namun kemenangan itu ternyata hanya one-off untuk 2013. Rossi tak pernah menang lagi, walau sering ada di lima besar. Salah satu masalah sepanjang tahun yang membuatnya tidak percaya diri adalah pengereman. "Inilah fokus yang harus saya perbaiki kalau ingin berprestasi di 2014," katanya dalam rilis Yamaha ke bolanews.com dan Harian BOLA.

Sebelum musim berakhir, Rossi mengganti kepala mekanik setianya, Jeremy Burgess, dengan Silvano Galbusera. Dia bukannya tidak percaya lagi pada Burgess, tapi mengaku hanya ingin perubahan. Kita akan lihat seberapa besar perubahan itu pada 2014.