Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Walau sedang menjalani tes pramusim 2014 yang padat di Valencia, Spanyol, Marc Marquez masih sempat meladeni wawancara dengan tim Indianapolis Motor Speedway (IMS).
Berikut adalah kutipan wawancara itu, seperti dilansir motogp.com pada Rabu (13/11):
IMS: Apakah menjadi juara dunia adalah target utama kamu musim ini? Sudah direncanakan atau malah kejutan?
MM: Target saya adalah untuk memenangi balapan bukan hanya di Qatar, tapi saya punya mental untuk selalu ada di podium dan mencari kemenangan di mana pun. Tapi saya tidak menyangka bisa begitu konsisten di papan atas dan akhirnya bisa bertarung memperebutkan gelar juara dunia. Namun sejak awal saya sudah membuat beberapa rekor bersama motor ini, dan itu yang terpenting.
IMS: Apakah kamu merasa bahwa langsung membela tim pabrikan Honda sebagai rookie adalah faktor yang membuat kamu bisa jadi juara dunia? Bisakah kamu melakukannya bersama tim LCR Honda atau Gresini Honda?
MM: Sulit menjawabnya karena kita tidak sama-sama tahu. Saya tidak menguji motor mereka, sehingga saya tak tahu di mana levelnya. Benar mereka membaik begitu musim berjalan, tapi tentu saja berada di tim pabrikan Honda amat membantu saya.
IMS: Kita semua tahu bahwa RC213V adalah motor hebat. Apakah ada sesuatu yang kamu pikir bisa lebih baik? Ada yang kamu inginkan lagi dari motor itu, selain power tentunya?
MM: Kami bisa memperbaiki banyak hal, terutama kecepatan di tengah tikungan dan juga gripnya. Traksi saat keluar tikungan juga satu hal yang bisa diperbaiki, stabilitas motor butuh juga sedikit. Tapi, ya, secara paket motor ini sudah bagus, saya merasa nyaman dengan motor ini.
IMS: Kapan kamu merasa yakin bisa menjadi juara dunia?
MM: Barangkali saya sedikit merasakan itu setelah seri di Brno (Rep. Ceska). Juga kemudian setelah Silverstone, walau saya mengalami cedera tapi saya merasa mampu karena Dani saat itu sudah pulih 100 persen, dan saya bisa bertarung dengan mereka untuk menjadi pemenang.
IMS: Siapa rival terberat kamu untuk 2014, dan siapa saja yang akan naik kelas, misalnya seperti adik kamu Alex di Moto3? Siapa yang paling punya peluang terbagus di masa depan?
MM: Tentu saja 2014 akan sedikit berbeda karena regulasi berubah dan kami mesti sedikit beradaptasi. Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa pastilah masih kuat. Juga ada Espargaro, saya rasa dia akan tampil bagus. Kita akan lihat apakah dia bisa konsisten di setiap seri. Soal adik saya Alex, tentu saja saya berharap dia akan bertarung untuk menjadi juara dunia Moto3 dengan tambahan pengalaman yang ia dapatkan.
IMS: Ciri khas kamu tahun ini adalah amat agresif dan selalu di batas kecepatan, bahkan saat latihan pun kamu bisa mengalami kecelakaan. Mungkin di seri terakhir kamu agak berhati-hati. Apakah kamu akan melakukan hal sama tahun depan?
MM: Saya akan mendapatkan pengalaman tambahan di kelas ini dan mencoba mengurangi beban. Tapi kalau saya ingin mencari batas kemampuan motor, saya akan melakukannya saat latihan karena saat lomba kamu tak mau lagi mencoba melakukan itu. Saya ingin memperbaiki diri. Saya ingin konsisten sejalan dengan bertambahnya pengalaman.
IMS: Saya tak yakin musuh-musuh kamu beranggapan kamu bisa langsung sekompetitif ini pada 2013. Untuk musim depan, apakah kamu sudah tidak punya lagi unsur kejutan?
MM: Tentu saja tak seorang pun beranggapan demikian bahwa saya langsung kompetitif sejak seri awal. Memang, akhirnya setiap orang akan memperhatikanmu. Tekanan akan meninggi. Jadi buat saya akan lebih sulit tahun depan. Jorge dan Dani akan memperhatikan saya, tapi saya pun akan mengawasi mereka.
IMS: Kamu baru berusia 20 tahun. Kamu juara dunia. Hal apa saja yang akan berubah dalam hidupmu dan bagaimana kamu bisa tetap membumi?
MM: Tentu saja sulit. Saya akan tetap menjadi orang yang sama, Marc yang sama. Saya sudah katakan ke orang-orang terdekat saya, kalau kalian melihat saya sedikit saja berubah silakan bilang, 'Hei, Marc, kamu salah jalan.' Kita butuh orang-orang terdekat yang bisa mengingatkan kita agar tetap membumi.