Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan soal kewarganegaraan dan prestasi yang membuat Fernando Alonso dan Sergio Perez berbeda. Perbedaan mereka justru didasari satu hal sama: semusim di McLaren, lalu pergi.
Perez baru saja mengumumkan bahwa dia akan meninggalkan McLaren setelah seri terakhir F1 2013 digelar di Brasil. Pebalap Meksiko ini berarti hanya semusim di tim yang bermarkas di Woking, Inggris itu.
Ekspektasi terhadap Perez begitu tinggi mengingat penampilannya yang gemilang di 2012 bersama tim Sauber dan bahkan nyaris menang di GP Malaysia. Tapi begitu pindah ke tim yang punya nama, justru pebalap berusia 23 tahun itu melempem.
Terlepas dari kondisi mobil McLaren yang memang kurang kompetitif, di musim ini prestasi terbaik Perez adalah finis di urutan 5 GP India. Tentu ini masih menanti hasil dua seri terakhir di Amerika dan Brasil. Perez baru mengoleksi 33 angka dan ada di peringkat 12 klasemen sementara. Rekan setimnya, Jenson Button, sudah meraih 60 poin dan ada di urutan 9.
Hasil yang tidak sesuai harapan ini disinyalir menjadi penyebab Perez dan McLaren berpisah baik-baik di akhir musim yang memang tidak menggembirakan bagi kedua kubu itu. McLaren sendiri sudah menyiapkan Kevin Magnussen (Denmark) untuk mendampingi Button di musim depan.
Kasus Alonso lain lagi. Dia datang ke McLaren dengan status baru saja dinobatkan sebagai juara dunia dua kali. Dengan tandem Lewis Hamilton yang juga masih gres sebagai juara umum GP2 Series, McLaren 2007 dianggap memiliki paket pebalap top, dream team.
Tapi pebalap Spanyol itu kemudian merasa tidak dianakemaskan oleh McLaren. Statusnya sebagai juara dunia dua kali tidak bisa disamakan dengan Hamilton yang, walaupun cepat, tapi belum teruji. Alonso ingin dia adalah pebalap nomor satu, tapi McLaren tak pernah punya filosofi "pebalap pertama, pebalap kedua".
Puncak dari keributan Alonso-McLaren terjadi di GP Hungaria, ketika di babak kualifikasi Alonso sengaja menahan mobilnya berlama-lama di pit semata agar Hamilton yang sudah mengantre di belakangnya kehabisan waktu dan gagal mencatatkan lap time yang diharapkan di sesi itu. Ron Dennis, bos McLaren, berang, apalagi kemudian Hamilton gagal menjadi juara dunia di saat-saat akhir musim yang penuh drama tersebut.
Walau dikontrak tiga tahun, pebalap yang kini berusia 32 tahun itu memilih untuk menyudahinya lebih cepat dan hanya semusim di McLaren. Dia kembali ke Renault pada 2008-09, sebelum berlabuh ke Ferrari sejak 2010.