Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nama Radek Stepanek kembali menjadi buah bibir para pecinta tenis di seluruh dunia. Untuk kedua kali beruntun, pemain Republik Ceska ini menjadi penentu kemenangan timnya di final Piala Davis dan menyejajarkan dirinya dengan para legenda.
Kemenangan Stepanek atas tunggal kedua Serbia, Dusan Lajovic, di partai kelima final Piala Davis di Belgrade, Minggu (17/11), memastikan kemenangan 3-2 Ceska atas tuan rumah. Tahun lalu, Stepanek juga melakukan hal yang sama ketika mengalahkan Nico Almagro di partai kelima final melawan Spanyol.
Hanya dua pemain yang bisa menjadi penentu kemenangan di partai kelima pada dua final beruntun, dan mereka adalah legenda macam Henri Cochet dari Prancis (1927, 1929, 1931) dan Fred Perry asal Inggris (1933, 1936). Ceska juga menjadi tim kelima yang mampu menjadi juara dua tahun beruntun.
"Sejak pertama, saya sangat senang bermain di Piala Davis. Kompetisi ini sangat unik dan sarat sejarah, serta salah satu ajang kita bisa tampil di depan publik sendiri," tutur Stepanek di AFP.
"Sekarang kami menjadi legenda. Kami menjadi salah satu tim yang bisa mempertahankan gelar juara," tambah peringkat ke-44 dunia itu.
Stepanek tak hanya dikenal karena kiprahnya di lapangan. Di luar lapangan, ia juga memiliki banyak cerita dengan wanita-wanita cantik. Wajahnya mungkin terlihat biasa bila dibandingkan bintang-bintang tenis lain seperti Novak Djokovic, Rafael Nadal, Andy Murray, atau Roger Federer.
Namun bila keempat pemain top itu hanya memiliki kisah dengan satu wanita, maka tidak demikian dengan Stepanek. Ia pernah bertunangan dengan mantan ratu tenis Martina Hingis, kemudian menikah dengan mantan petenis terbaik Ceska, Nicole Vaidisova, dan berpisah. Kini, Stepanek menjalin kasih dengan bintang Ceska lain yang 12 tahun lebih muda, Petra Kvitova.