Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2 Indonesia dari Irak pada Kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C, Selasa (19/11) di SUGBK, Jakarta, menjadi kado perpisahan pahit bagi pelatih Jacksen Tiago.
Jacksen sendiri merasa terusik atas pencapaian ini. “Kekalahan yang tak kami harapkan. Kami bermain di bawah form pada awal pertandingan sehingga saya harus melakukan sejumlah penggantian kilat. Pada babak kedua kami bermain bagus, hanya sayang kami harus menyudahi pertandingan dengan kekalahan,” kata Jacksen.
Soal gol pertama yang berasal dari umpan silang yang menjadi titik kelemahan timnas, stoper Fachruddin Wahyudi Aryanto angkat bicara. “Dalam sesi latihan kami telah berulang kali melakukan latihan simulasi untuk menutup lubang dari sektor sayap. Sayang, kami masih kecolongan,” kata Fachrudin.
Jacksen merasa perlu meminta maaf atas kegagalan timnas Indonesia lolos ke putaran final.
Jacksen berharap prestasi Indonesia bakal lebih baik lagi saat dipegang pelatih baru. “Pesan saya pada pemain, mereka harus terus bekerja keras agar bisa menjadi pilihan utama. Mereka memiliki potensi untuk berbuat lebih baik lagi buat Indonesia,” ujar Jacksen, yang memutuskan kembali ke Persipura.
Sepanjang dipegang Jacksen, timnas hanya menang dua kali plus satu kali imbang dari enam pertandingan resmi. Kemenangan Tim Garuda dicatat dalam dua laga uji coba melawan Filipina (2-0) dan Kirgistan (4-0). Sementara, hasil imbang 1-1 didapat saat timnas menjamu Cina.
Tiga kekalahan didapat timnas saat beruji coba melawan Belanda (0-3) serta Cina (0-1) dan Irak (0-2). Belum lagi ditambah dua kekalahan telak saat timnas dengan label All-Star tampil dalam laga ekshibisi melawan Arsenal 0-7 dan Liverpool 0-2.
Sumber: Harian Olah Raga BOLA, Rabu 20 November 2013