Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 memang bermain memukau dalam dua ajang, yakni Piala AFF dan kualifikasi Piala Asia beberapa waktu lalu. Namun, ada saatnya baik tim maupun pemain tampil tidak sesuai harapan.
Muhammad Hargianto, misalnya. Gelandang yang satu ini bahkan bisa sangat sedih kalau bermain buruk. Kalau lebih parah, ia bisa stres dan murung setelah pertandingan.
“Saya suka murung pada diri sendiri, jengkel, lalu kepikiran terus kalau bermain buruk,” katanya.
Lalu bagaimana solusinya? Usai pertandingan dan evaluasi pelatih, biasanya Hargianto menonton video rekaman pertandingan. Ia tak bosan meski harus berjam-jam diulang untuk menemukan kesalahan yang dilakukan. Setelah itu, baru ia menemui pelatih dan psikolog tim untuk curhat. Ketika di lapangan, ia pun tak segan meminta dukungan dari teman.
“Makanya video pertandingan suka saya pelototin berjam-jam. Saya liatin di mana kesalahan saya, terus kapan saya terlihat blank dan lain-lain,” tambahnya.
Bukan hanya itu. Hargianto juga memiliki kebiasaan tersendiri sebelum menjalani pertandingan. Teknologi internet ia manfaatkan untuk mencari tahu bagaimana kekuatan lawan. Meski kadang harus membaca artikel dalam bahasa Inggris, ia melakukannya dengan senang hati. Informasi yang ia cari itu adalah tambahan. Sebab, ia dan rekan satu tim sudah terbiasa mempelajari kekuatan lawan melalui video yang disediakan tim High Performance Unit.
“Saya pernah mencari tahu permainan Vietnam jauh sebelum Piala AFF. Dari situ kami tahu mereka adalah tim yang paling kompak,” ujarnya.
Data Diri:
Nama: Muhammad Hargianto
Panggilan: Hargi
Lahir: Jakarta, 24 Juli 1996
Postur: 168 cm/60 kg
Keluarga: Sri Arbani Harsanti (ibu)-Sigit Setyawan (ayah), Muhammad Hargiharso (adik), Diajeng Rahma Hargianti (adik)
Sekolah: SMAN Ragunan kelas 3 IPS
Fakta Lain:
Posisi: striker (posisi pertama), gelandang
Kekuatan kaki: kanan
Lawan tersulit di U-19: Vietnam
Strategi pribadi sebelum bertanding: Menonton video lawan, browsing cari informasi kekuatan lawan
Kebiasaan setelah bertanding: Menonton video permainan sendiri, minta evaluasi dari pelatih
Klub favorit: Manchester United, Persija
David Moyes atau Sir Alex Ferguson: Sir Alex Ferguson
Paul Scholes atau Cristiano Ronaldo: Paul Scholes
Profesi lain yang dipilih jika tak menjadi pesepak bola: Guru olah raga
Kesan terhadap Indra Sjafri: tegas dan disiplin di lapangan tapi bisa berperan seperti teman dan ayah
Kesan terhadap rekan tim: seperti keluarga