Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
2014 Seri I Malang di GOR Bimasakti, Rabu (20/11). Walau akhirnya menyerah 60-71, Max Yanto dkk berhasil menyulitkan sang juara bertahan.
Berstatus juru kunci, NSH tak mau menjadi bulan-bulanan Aspac. Mereka tampil ngotot sejak tip-off.
Anggi Arizki, membuka poin Aspac melalui tembakan dua poin usai mendapatkan assist dari Fandi Andika Ramadhani. Satu menit kemudian, pemain tertinggi NBL Indonesia Max Yanto, menyamakan skor lewat layup.
NSH terus bermain menyerang sepanjang kuarter pertama hingga terjadi kejar-mengejar poin. Pada akhir kuarter awal, NSH hanya tertinggal dua bola dari juara NBL Indonesia musim lalu ini. Kuarter pertama game ini, berakhir dengan keunggulan Aspac 12-16.
Memasuki kuarter kedua, Aspac bermain sedikit lebih cepat. Akurasi Rama membawa Aspac mulai memimpin jauh dari NSH. Aspac pun leading di kuarter kedua ini 38-27.
Setelah jeda half time, Aspac mulai menujukkan permainan yang lebih baik. Total 22 poin dikemas Aspac di kuarter ketiga. Aspac pun terus perkasa dengan skor 60-38 di penghujung kuarter ketiga.
NSH tampil lebih ngotot pada kuarter akhir. Mereka berhasil memperkecil margin ketertinggalan dengan menambah 22 poin pada kuarter ini. Namun, Aspac mampu menjaga keunggulan hingga akhirnya menyudahi laga ini dengan kemenangan.
Max Yanto kembali tampil sebagai top scorer di kubu NSH dengan sumbangan 14 poin dan 9 rebound. Center paling tinggi di NBL Indonesia ini nyaris membukukan double-double, seandainya bisa menggenapi koleksi rebound-nya.
Sementara dari kubu Aspac, tiga pemain mencetak double digit angka. Handri Satrya Santosa memimpin dengan donasi 13 poin. Disusul oleh Fandi Andika Ramadhani yang menyumbang 11 poin, dan Mario Gerungan dengan tamabahan 10 poin.
“Dengan start yang bagus, mental pemain akan terangkat hingga kuarter terakhir. Maka itu, di awal laga saya menginstruksikan pemain untuk fokus menjaga sektor defense,” ungkap Antonius Joko Endratmo, asisten pelatih Aspac Jakarta.
Sumber: Rilis NBL Indonesia