Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
masing.
Pelatih Maladewa, Muhammad Sahzly, mengakui hanya mengenal kekuatan Indonesia. Papua Nugini dan Laos adalah lawan yang sama sekali asing bagi mereka.
“Klub Maladewa beberapa kali bertemu dengan klub Indonesia. Jadi, kami sedikit tahu kekuatan Indonesia. Akan tetapi, Papua Nugini dan Laos adalah lawan yang baru buat kami,” ucap Sahzly.
Menurut Sahzly, Akram Abdul Ghanee dkk. bersiap selama 10 hari. Pemain yang dibawa berasal dari klub yang berkompetisi di liga lokal. Meski buta kekuatan lawan, Sahzly dan timnya justru merasa antusias.
Selama ini, lantaran berada di wilayah Asia Selatan, Maladewa lebih sering bertanding lawan tim tetangga mereka seperti India, Bangladesh, Sri Lanka, atau Pakistan.
“Sangat menarik bagi kami bisa menghadapi tim-tim yang memiliki gaya permainan berbeda dari Asia Tenggara. Kami berharap bisa tampil maksimal,” ungkap Sahzly.
Hal yang sama dialami Papua Nugini, yang berada di wilayah Oseania. Pengalaman baru menjadi sesuatu yang akan dialami oleh Papua Nugini.
“Kami senang. Ini merupakan pengalaman pertama kami bertemu tim asal Asia,” ucap Bob Morris Maiya, pelatih Papua Nugini, yang bahagia kini bisa menggandeng Nike sebagai sponsor mereka.