Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Chong Wei, berencana kembali berkompetisi pada turnamen Malaysia Open 2019 yang akan digelar 2-7 April mendatang.
Lee sudah lama tidak tampil pada turnamen setelah didiagnosis mengalami kanker hidung stadium awal Juli lalu.
Penyakit ini membuat pemain berusia 36 tahun tersebut tidak turun pada Kejuaraan Dunia dan Asian Games 2018.
"Sebelum sakit, saya sudah meraih gelar ke-12 pada Malaysia Open. Akan menyenangkan ketika saya mulai bertanding lagi disana. Saya berharap peringkat saya tidak akan turun lebih jauh lagi," kata Lee seperti dilansir BolaSport.com dalam wawancara dengan The Star.
"Saya juga ingin berlaga pada Piala Sudirman di China (19-26 Mei). Ini akan menjadi turnamen besar pertama yang menawarkan poin kualifikasi Olimpiade,: aku Lee yang saat ini menduduki peringkat ke-23 dunia.
Selama absen dari bulu tangkis, Lee tetap menyaksikan pertandingan bulu tangkis yakni Asian Games, China Open, Hong Kong Open, dan Denmark Open 2018.
"(Kento) Momota dari Jepang telah mengubah karakter dan gaya permainannya. Dia pasti adalah pemain yang harus dikalahkan. Namun, dia lelah menjelang akhir musim," ucap Lee.
"Dia akan menjadi favorit pada Olimpiade yang digelar di rumahnya sendiri, tetapi itu semua tergantung pada apakah dia bisa menangani tekanan sebagai tuan rumah. Performa Viktor (Axelsen) telah turun dan saya pikir itu ada hubungannya dengan cedera kakinya sebelum All England 2018," kata Lee.
Lee juga menilai bahwa Lin Dan (China) juga mengalami kesulitan selama 2018. Dia menderita sembilan kekalahan di babak pertama.
"Tetapi seperti saya, dia juga mendorong dirinya untuk lolos ke Olimpiade lain. Saya pikir itu akan sangat luar biasa jika kami berdua bisa mencapai Olimpiade Tokyo 2020," ujar Ayah dua putra ini.
Selama Lee absen dari turnamen bulu tangkis, sejumlah perubahan terjadi dengan mundurnya ganda campuran teratas Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, disusul Goh V Shem/Tan Wee Kiong dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia/BAM).
"Ini keinginan mereka. Saya tidak bisa menghentikan mereka. Satu-satunya saran saya kepada para pemain adalah nyaman dengan keputusan mereka. Mereka harus tahu apa yang mereka lakukan dan itu harus memberi mereka rasa damai," kata Lee.
"Ada risiko dan konsekuensi, tetapi jika mereka setuju, kami harus memberi mereka dukungan untuk mencobanya," ucap Lee.
Lee mengakui bahwa dia sempat berniat menjadi pemain profesional. Namun, keinginan tersebut dia urungkan karena mengingat jasa BAM dalam karier bulu tangkisnya.
Baca juga:
"Tidak akan ada Lee Chong Wei jika bukan karena BAM. Saya berterima kasih kepada mereka dan saya ingin berkontribusi kembali. Jika saya mengakhiri karir saya, itu akan berada di bawah bendera BAM," ujar Lee.
"Saya telah melihat begitu banyak perubahan dalam BAM selama 19 tahun terakhir. Presiden dan pelatih telah datang dan pergi, program telah berubah, tetapi saya telah menyesuaikan diri saya dengan itu semua," kata Lee.
Akan tetapi, kondisi tersebut tergantung dari para pemain.
"Tentu, ada tekanan sebagai pemain nasional, ada harapan dari penggemar, tetapi saya menikmati bulu tangkis. Saya suka membuat catatan, mendorong diri saya ke batas kemampuan. Saya berkembang karena tantangan sehingga mampu mengeluarkan yang terbaik dalam diri saya."
Lee juga berharap pada 2019, kondisi kesehatannya semakin membaik, bisa memiliki waktu berkualitas dengan sang istri, Wong Mew Choo, dan kedua putranya (Kingston dan Terrance).