Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Cedera Marcus, Susy Susanti Singgung Jadwal Padat BWF

By Nugyasa Laksamana - Selasa, 18 Desember 2018 | 18:42 WIB
Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti berbicara dalam konferensi pers jelang Kejuaraan Dunia Junior 2017 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Minggu (8/10/2017). ( BADMINTON INDONESIA )

Cedera otot leher yang dialami pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, membuat Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti kembali menyinggung soal padatnya jadwal turnamen BWF dalam setahun.

Sejak 2018, BWF telah menerapkan aturan baru bahwa setiap pemain yang menempati posisi 10 besar dunia, baik tunggal maupun ganda, wajib mengikuti 12 turnamen dalam setahun.

Kebijakan tersebut dinilai Susy berdampak kurang baik terhadap fisik pemain, dalam hal ini terkait cedera yang dialami Marcus.

"Dengan padatnya pertandingan, tentu ini menjadi hal yang sulit buat kami. Sekarang, BWF mengharuskan 10 besar pemain elite untuk ikut 12 turnamen open, belum lagi multi-event yang dalam setahun bisa ada 3 turnamen," kata Susy.

"Kalau nggak ikut, kami bisa didenda 5000 dolar AS. Makanya, kami berharap BWF bisa lebih bijaksana lagi. Jangan membebani pemain hanya karena sponsor. Kalau atlet tidak fit dan dipaksa bermain, kita malah mengorbankan pemainnya. Mereka kan bukan robot," ucap dia.

Baca juga:

Susy kemudian menyatakan bahwa idealnya dalam setahun itu sebaiknya hanya diwajibkan 8-9 turnamen open.

Dengan jumlah turnamen tersebut, Susy yakin para pebulu tangkis memiliki waktu jeda istirahat yang cukup.

Peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengungkapkan bahwa hal serupa juga dikeluhkan oleh pebulu tangkis dari negara lain.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berikut hasil undian babak 16 besar Liga Champions 2018-2019. . Yakin jagoan BolaSporter lolos babak 8 besar? #championsleague #champions #ucl #drawing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on