Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petinju kelas berat Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, mengaku sudah tujuh kali menjalani operasi tangan.
Satu di antaranya dilakukan Deontay Wilder saat tengah menjalani persiapan duel melawan mantan juara dunia kelas berat dari Inggris, Tyson Fury.
Pertarungan yang berlangsung di Staples Center, Los Angeles, California, AS, 1 Desember 2018 itu pada akhirnya berakhir imbang.
(Baca Juga: MotoGP Thailand Dinobatkan Jadi Seri Balap Terbaik pada Musim 2018)
Salah satu yang disebut Wilder sebagai biang hasil tersebut ialah operasi tangannya.
"Saya tidak bisa meluruskan lengan saya. Rasanya seperti ada sesuatu tang menghentikan saya untuk memukulnya," kata Wilder yang dikutip Juara.net dari Boxing Scene.
"Saya sangat ingin menjatuhkannya, tetapi saya tidak bisa melakukannya," ucap dia melanjutkan.
Sepanjang duel, Fury memang tampil lebih dominan, meskipun Wilder berhasil kali memukul jatuh petinju berjuluk The Gipsy King itu sebanyak dua kali.
Menurut Wilder, hal itu terjadi karena dia tidak bisa bertarung secara optimal pasca-menjalani operasi tangan.
Lebih lanjut, Wilder juga mengaku pernah mematahkan tangan kanannya ketika bertarung dengan Chris Arreola pada tahun 2016.
Tak cuma patah tulang, pemegang sabuk juara dunia versi WBC itu juga mengalami luka robek di bisep tangan kanannya tersebut.
Saat itu, Wilder berhasil mengalahkan Chris Arreola. Mengetahui kondisi Wilder itu, sang lawan pun terkejut Wilder bisa menang.
"Saya sudah tujuh kali menjalani operasi di lengan saya. Mematahkan lengan, merobek bisep. Banyak pertarungan saya di mana saya mematahkan tangan saya dan tetap bertarung," tutur Wilder.
"Saya merobek bisep saya, menderita luka bakar tingkat tiga. Saya seorang petarung sejati. Ketika saya mematahkan dan merobek bisep saya di atas ring, seluruh mentalitas saya berubah seketika untuk mengalahkan lawan," ucap dia menambahkan.