Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, tidak main-main untuk mempertahankan statusnya sebagai pemain nomor satu dunia.
Kento Momota yang mengaku belum percaya bisa meraih predikat pemain nomor satu dunia mengatakan bahwa apa yang dia raih saat ini bukanlah apa-apa.
Dilansir BolaSport.com dari Badminton Spirit, Momota membandingkan apa yang dia raih dengan prestasi milik Lee Chong Wei.
Pebulu tangkis legendaris Malaysia tersebut seakan menjadi parameter bagi Momota agar tidak keburu besar kepala setelah resmi menjadi pemain nomor satu dunia pada Kamis (27/9/2018).
"Jujur saja saya masih belum begitu percaya. Saat Lee Chong Wei menjadi tunggal putra nomor satu dunia dia bisa melampaui dirinya sendiri kala itu," ujar Momota.
Berdasarkan catatan sejarah, Lee Chong Wei tercatat menjadi pemain tunggal putra nomor satu dunia selama enam tahun.
Pebulu tangkis bergelar Dato' itu pertama kali menempati puncak peringkat dunia pada tahun 2006.
Prestasi terbaik yang ditorehkan Lee Chong Wei adalah comeback dramatis pada tahun 2015 pasca-menjalani hukuman larangan bertanding karena kasus doping.
Saat itu, Lee yang berperingkat ke-180 dunia berhasil kembali menjadi pemain nomor satu dunia pada pertengahan 2016.
Berkaca dari prestasi salah satu legenda bulu tangkis dunia tersebut, Kento Momota pun tidak ingin terburu-buru besar kepala dengan predikat nomor satu dunia yang baru dua pekan ia sandang.
Baca Juga: Jadi Tunggal Putra Nomor 1 Kento Momota Tak Mau Kalah Terlalu Mudah
"Saya akan berusaha untuk sedikit mendekati level itu (saya akan berusaha yang terbaik)," kata Momota.
Menurut Kento Momota, mempertahankan predikat tunggal putra terbaik dunia jauh lebih sulit ketimbang saat ingin meraihnya.
"Saya rasa mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada saat meraih (urutan pertama). Saya akan bekerja lebih keras lagi untuk terus mempertahankan posisi ini lebih lama lagi," ujar Momota.
Gengsi sebagai tunggal putra nomor satu dunia akan dipertahankan Momota dengan berlatih keras sehingga tidak kalah terlalu mudah pada setiap turnamen yang ia ikuti.