Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petenis putra berkebangsaan Swiss, Roger Federer, mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari insiden kontroversial yang dialami oleh petenis putri Amerika Serikat (AS), Serena Williams.
Serena Williams menjadi perdebatan banyak pihak setelah dia bersitegang dengan wasit pertandingan yang memimpin laga final US Open 2018, Carlos Ramos.
Williams yang tengah berhadapan dengan Naomi Osaka (Jepang) mendapatkan peringatan dari Ramos karena diduga melakukan pelanggaran.
Peringatan tersebut ternyata dibantah oleh Williams dan mengatakan kepada wasit bahwa dia tidak mungkin menipu untuk meraih kemenangan.
Tak berselang lama, Williams pun melanjutkan pertandingan.
(Baca Juga: Final Japan Open 2018 - Jadi Juara, Marcus/Kevin Bikin Catatan Baik Para Juara Dunia 2018 Berantakan)
Namun, ibu satu anak itu tak bisa tampil maksimal dan mengekspresikan kekecewaan dengan membanting raketnya di lapangan.
Diwarnai perselisihan tersebut, Osaka pun mampu mendulang kemenangan atas Williams dengan skor 6-2, 6-4.
Dengan kemenangan tersebut, Osaka sukses meraih gelar Grand Slam pertamanya.
Terkait dengan kejadian kontroversial antara Williams dan Ramos, Roger Federer pun angkat bicara.
Federer mengatakan ada banyak hal yang bisa dipelajari dari insiden tersebut.
"Ini menarik dan saya pikir semua orang harus melihatnya," kata Federer yang dilansir Juara.net dari Express.
"Setiap wasit memiliki gaya mereka sendiri, bergantung dari olahraga yang dipimpinnya," ucap dia melanjutkan.
(Baca Juga: Manny Pacquiao: Meski Belum Jadi Konkret, Pertarungan Melawan Floyd Mayweather Hampir Pasti akan Terjadi)
"Di tenis, Anda mungkin bisa melihat wasit yang memberikan peringatan pelanggaran misalnya karena pemain yang tampak berkutat dengan ulur-mengulur waktu," kata Federer.
Dengan peringatan Ramos kepada Williams, Federer mengatakan bahwa sang wasit telah melakukan apa yang harus dilakukannya.
"Itulah yang kami (para pemain) ingin melihatnya," ujar Federer.
"Ini memang sulit, tetapi sangat menarik untuk dipelajari dalam berbagai perspektif," tutur pemain berusia 37 tahun itu.