Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi, tak mampu mengeluarkan performa terbaik mereka saat menghadapi Misato Aratama/Akane Watanabe (Jepang), pada babak pertama Japan Open 2018.
Anggia/Ketut yang diharapkan bisa tampil optimal, justru menelan kekalahan 16-21, 18-21 dalam waktu 38 menit dari Aratama/Watanabe.
Baca juga: Spesialis Knockout Akan Jalani Debut ONE Championship di Jakarta
Sepanjang laga, Anggia/Ketut tak dapat menguasai keadaan. Serangan-serangan mereka pun tak dapat menembus pertahanan lawan.
Sebaliknya, pertahanan Anggia/Ketut tergolong mudah untuk ditembus oleh Aratama/Watanabe.
"Kami tidak bisa mengeluarkan permainan kami. Sebetulnya tidak ada beban karena akan dipisah oleh pelatih. Justru kami punya motivasi," ujar Anggia yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Akan tetapi, mungkin kami bermain terlalu menggebu-gebu dan hal itu malah jadi bumerang buat kami," tutur dia menjelaskan.
Anggia menyatakan, peluang mereka sebetulnya cukup besar pada Japan Open 2018, mengingat kondisi fisik mereka masih fit.
Japan Open 2018 merupakan turnamen pertama dari tiga rangkaian turnamen yang akan diikuti, sehingga fisik Anggia/Ketut terbilang masih segar bugar.
"Padahal kami sudah benar-benar berkomunikasi terus di lapangan," ujar Ketut.
"Pada awal permainan, kami salah menerapkan pola main. Jadi kami berada di bawah tekanan dan kami sulit untuk keluar dari tekanan itu," ucap dia.
Saat artikel ini ditulis, pasangan ganda putri Indonesia lainnya, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, sedang bertanding dengan Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata (Jepang).
Adapun ganda putri lainnya, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, sudah dipastikan melaju ke babak kedua lewat bye.