Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kasus Sewa PSK di Asian Games 2018, Asosiasi Bola Basket Jepang Resmi Minta Maaf pada Parlemen

By Delia Mustikasari - Senin, 10 September 2018 | 11:10 WIB
Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Keita Imamura, dan Takuma Sato, 4 atlet jepang yang dipulangkan dari Asian Games 2018 (english.kyodonews.net)

 Asosiasi Bola Basket Jepang (Japan Basketball Association/JBA) secara resmi meminta maaf kepada pihak parlemen Negeri Matahari Terbit atas tindakan empat anggota tim putra mereka karena terbukti menyewa Pekerja Seks Komersial (PSK) saat mengikuti Asian Games 2018 di Jakarta.

Akibat perbuatan tersebut, keempat pebasket ini dipaksa meninggalkan Jakarta untuk kembali ke Jepang sehingga tidak bisa mewakili negaranya pada Asian Games 2018.

Keempat pemain tersebut adalah Takuya Hasimoto, Keita Imamura, Yuya Nagayoshi, dan Takuma Sato. Selain dipulangkan ke Jepang, mereka dilarang mengikuti pertandingan selama satu tahun.

Menurut surat kabar olahraga Jepang, Nikkan, Ketua JBA Yuko Mitsuya meminta maaf kepada kelompok parlemen atas tindakan para pemain.

"Saya diberitahu bahwa para pemain menghabiskan setiap hari dengan klub mereka dan ini merefleksikan tindakan mereka," kata Mitsuya seperti dilansir BolaSport.com dari Insidethegamez.

"Kami tidak akan berupaya memperbaiki tata pemerintahan kami untuk mencegah hal ini terjadi lagi," ujar Mitsuya.

Penasihat eksekutif JBA Saburo Kawabuchi juga meminta maaf karena menyebabkan tingkat ketidaknyamanan yang ekstrem karena masalah ini.

Sato juga meminta maaf saat kembali ke Tokyo pada bulan lalu.

(Baca juga: Mengenal Sosok di Balik Kelucuan Bhin Bhin, Atung, dan Kaka sebagai Maskot Asian Games 2018)

"Saya sangat meminta maaf atas tindakan ceroboh kami yang telah mempermalukan bukan hanya penggemar bola basket, tetapi juga semua orang Jepang," katanya.

JBA kini telah meminta maaf kepada kelompok Parlement yang dibentuk selama mereka menghadapi hukuman daru Federasi Bola Basket Internasional (FIBA).

Jepang diskors pada 2014 setelah FIBA ​​menuntut perubahan pada pemerintahan mereka, termasuk menggabungkan dua liga mereka.

The Parliamentary Diet dibentuk pada Desember 2015 untuk mempromosikan kebangkitan bola basket Jepang.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P