Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keunikan Cabang-cabang Olahraga Asian Para Games 2018

By Aprelia Wulansari - Rabu, 5 September 2018 | 19:38 WIB
Pebulu tangkis difabel asal Jawa Barat, Agung Widodo bertanding menghadapi pebulu tangkis difabel asal Banten di test event Asian Para Games 2018, Kamis, (28/6/2018) di Istora Senayan. ( IMADUDIN ADAM/BOLASPORT.COM )

Asian Para Games 2018 adalah panggung para superhuman dari 41 negara. Dalam ajang yang digelar di Jakarta, 6-13 Oktober itu, sebanyak 18 cabang olahraga akan digelar dan diikuti 2.888 atlet luar biasa dari seluruh Asia.

Divisi Sport Inapgoc (Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018), Fanny Riawan, memastikan bahwa cabang-cabang di Asian Para Games 2018 akan berlangsung seru dan unik.

"Setiap cabang memiliki karakteristik masing-masing. Detailnya sangat menarik dan keunikan ini yang semakin menambah keseruan Asian Para Games 2018," kata Fanny.

Baca juga: Jadwal MotoGP San Marino 2018 - Saatnya Kembali Mengaspal usai Balapan Sebelumnya Dibatalkan

Atletik adalah salah satu cabang yang unik. Penggunaan kaki prostesis menjadi klasifikasi tersendiri sehingga para atlet yang menggunakannya akan saling diadu untuk menjadi yang terbaik.

Untuk bulu tangkis, penggunaan lapangan untuk atlet yang menggunakan kursi roda itu berbeda.

"Bulu tangkis kursi roda tak menggunakan karpet agar memudahkan pergerakan para atletnya. Hanya kayu saja. Jika menggunakan karpet maka sulit bagi mereka untuk menggerakkan kursi rodanya," kata Fanny.

Dalam judo, semua atletnya memiliki visual impairment atau kekurangan penglihatan. Kodenya terlihat di baju para judokanya.

Jika memiliki lingkaran merah di bagian lengan baju, maka atlet itu tuna netra. Jika ada lingkaran kuning juga di bawah lingkaran merah, maka atlet itu tuna netra dan tak bisa mendengar (tuna rungu).

Baca juga: Jelang Asian Para Games 2018 - Ini 18 Cabang Olahraga yang Akan Dimainkan

Untuk perenang dengan visual impairment, pelatih akan menepuk bahu atau punggungnya dengan menggunakan tongkat yang dilengkapi dengan bantalan lembut di ujungnya dalam beberapa meter sebelum finish atau sebelum pembalikan.

Tepukan ini berguna untuk mengingatkan perenang bahwa dia sudah mendekati ujung kolam untuk finis atau melakukan pembalikan.

Dalam anggar, atlet dengan jarak jangkauan terpendek akan menentukan jarak tempat duduk antara dua peanggar yang akan berlomba.

 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P